Sekapur Sirih untuk Double A
Sabtu, 22 Mei 2010 – 01:35 WIB
Benar atau tidak, saya kira, kisah itu menjadi berharga bagi Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan wakilnya, Anny Ratnawaty, yang dilantik Presiden, Kamis (20/5). Betapapun, jabatan menteri tak bisa lepas dari pentas politik.
Baca Juga:
Barangkali bolehlah disebut sebagai sekapur sirih dan seulas pinang untuk "Double A" - Mas Agus dan Mbak Anny. Setidaknya sebelum keduanya kelak kerap berkunjung ke Senayan, ke gedung DPR RI.
Memang harus bisa dibedakan antara praktek dan teori. Dalam teorinya, keberadaan DPR sebagai lembaga yang mengawasi pemerintahan tak bisa disesali. Bukan hanya trias politica yang mengajarkan itu, namun bahkan tercantum jelas dalam perundang-undangan kita. No way! Mutlak harus dijalankan.
Bahwa jika memang ada praktek yang menyalahi, katakanlah dalam kisruh dan follow-up kasus Bank Century, haruslah diletakkan pada proporsinya. Kesalahan itu, apalagi sampai ada "kartel" dan Sri Mulyani menyebutnya sebagai "perkawinan poiitik", mesti dilihat sebagai kasus yang berdiri sendiri. Artinya, mestinya harus dibikin terang-benderang.