Sekarang Impor Susah, Pemerintah Harus Mulai Berpikir Swasembada Daging
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin menyarankan kepada pemerintah melalui Bulog agar memulai segala kekuatan, sumber daya keuangan maupun sarana-prasarana untuk memenuhi kebutuhan daging dari dalam negeri atau swasembada daging.
“Saat ini kan Bulog mengalami kesulitan impor daging kerbau dari India karena negara tersebut sedang melakukan lockdown akibat wabah covid-19. Ini jangan dilihat sebagai halangan. Mesti dijadikan tantangan negara kita untuk merdeka dari impor daging dengan memenuhi kebutuhan dari dalam negeri," ujar Akmal kepada wartawan, Jumat (10/4).
Politikus PKS ini menambahkan meski negara kita akan menghadapi kekurangan beberapa hal terkait pemenuhan kebutuhan daging, namun secara jangka panjang, kita akan memiliki ketahanan dan kekuatan terhadap stock dari dalam sehingga meminimalisasi pemenuhan stock dari luar negeri.
“Sudah sebuah kewajaran kita mengawali sesuatu yang baik, babak belur di awal, di akhir tinggal menikmati hasilnya yang juga dirasakan oleh rakyat banyak bangsa ini," katanya.
Akmal menjelaskan, pada tahun 2019 akhir, Pemerintah kembali membuka keran impor daging kerbau dari India pada 2020 sebanyak 60 ribu ton. Impor ini untuk program stabilisasi harga. Pemerintah melalui rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebelumnya telah memutuskan kuota impor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton untuk tahun 2019.
Pada Januari 2020, lanjutnya, rencana untuk mengimpor daging kerbau telah diajukan. Pembahasan perkara impor daging kerbau ini diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Menurut Akmal, Kementeraian Koordinator Perekonomian beserta seluruh Institusi Ratas bidang pangan mesti berpikir tidak menyalahkan terlambatnya izin keluar impor daging kerbau sebanyak 100.000 ton. Tetapi sekarang mesti berbikir, pemenuhan berasal dari peternak-peternak nusantara.
Bila terjadi kekurangan pasokan di ibu kota, saya yakin masyarakat akan memahami situasi sekarang. Yang paling penting bagaimana rencana strategis pemenuhan daging dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan nasional," saran Akmal.
Pemerintah harus mulai berpikir swasembada daging atau memenuhi kebutuhan daging dari dalam negeri.
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Cadangan Beras Pemerintah Aman, Tak Perlu Impor
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Bea Cukai Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- Tegas, Bea Cukai Musnahkan Rokok & Pakaian Bekas Impor Ilegal di Entikong