Sekda Main Politik, Kada Bisa Langsung Usul Copot
Sabtu, 16 Juli 2011 – 01:10 WIB
Gamawan menjelaskan, siapa pun, baik itu incumbent, sekda, atau pun yang lain, semua berhak untuk ikut mencalonkan diri di pemilukada. Selama kepala daerahnya tegas menjaga netralitas PNS, maka harus juga menjaga agar sekda dan bawahannya yang lain tidak terseret arus politik. "Yang penting, kepala daerah itu, pegang sekdanya, maka ke bawahnya akan selesai (bisa dikendalikan, red)," terang mantan gubernur Sumbar itu.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Eksekutif Apkasi, Rudy Alfonso, menceritakan, para bupati menolak alasan yang diajukan para pejabat di pusat, seperti dikemukakan Mendagri Gamawan Fauzi. Jika posisi kepala daerah sebagai pembina pegawai dianggap sebagai biang maraknya politisasi PNS saat pemilukada, kata Rudy, alasan itu tidak logis. Di bawah sekda pun, katanya, politisasi PNS tetap sulit dicegah.
"Memangnya tidak ada sekda yang ikut nyalon (di pemilukada, red)? Kalau sekda yang menjadi pembina pegawai, ya berarti juga tidak akan menjawab persoalan mengenai politisasi PNS," terang Rudy Alfonso kepada JPNN ini di Jakarta, Kamis (14/7). (sam/jpnn)
JAKARTA -- Sikap para bupati yang menolak sekretaris daerah (sekda) sebagai pejabat pembina pegawai, ditanggapi Mendagri Gamawan Fauzi. Dia mengaku
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan
- Barang Hasil Penindakan di 3 Wilayah Ini Dimusnahkan Bea Cukai, Berikut Perinciannya