Sekdes: Yang Jelas, Semua Mati Mendadak
Sayangnya, karena minim pengetahuan, kambing-kambing yang mati mencurigakan itu malah dikonsumsi warga.
Menurut Hemi, pada beberapa kambing yang disembelih itu, ada yang organ-organnya dalam kondisi membusuk.
Lantaran sudah terlanjur dikonsumsi warga desa, Hemi khawatir jika daging itu sebenarnya tidak layak konsumsi.
Dia pun melaporkan kejadian tersebut ke Disperta. Kemarin, mereka melakukan penelitian di Cokrokembang.
‘’Warga kesulitan mengetahui ciri-ciri fisik suatu penyakit atau virus saat puluhan kambing itu tewas. Kami harap dapat segera diketahui oleh Disperta,’’ ujarnya.
Sementara, Kepala Disperta Pamuji menuturkan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apa yang menjadi penyebab mati mendadaknya puluhan kambing ternak milik warga Cokrokembang. Sebab, penelitian di lapangan masih harus di uji lab terlebih dahulu.
Namun, jika dilihat dari rentang waktu kematian puluhan kambing tersebut, selalu ada kemungkinan disebabkan oleh jenis penyakit atau virus tertentu. Salah satunya antraks.
Tetapi jika kematian itu terjadi dalam waktu yang nyaris bersamaan, Pamuji menduga disebabkan karena keracunan makanan.
Sudah ada 39 ekor kambing milik Warga Desa Cokrokembang, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, Jatim, mati mendadak, tanpa penyebab yang jelas.
- 23 Kambing Mati Terbakar, Wakiman Sedih dan Lemas
- Menaker Ida: Berkurban Bukan Hanya Sekadar Ritual, tetapi..
- Ratusan Kerbau Mati Mendadak Diduga Terserang Virus SE
- Kementan Dukung Pengembangan Bisnis Ternak di Kalteng
- Tingkatkan Populasi Ternak, Mentan Amran Pacu Produktivitas Semen Beku
- Kementan Raih 3 Penghargaan Dunia Berkat Prestasi Sektor Peternakan