Sekelompok Anak di Amerika Sukses Pulihkan Nama Baik Perempuan yang Dituduh Sebagai Penyihir
Senator Amerika Serikat, Diana DiZoglio, telah memperkenalkan undang-undang untuk membersihkan nama Elizabeth Johnson, yang divonis pada Pengadilan Penyihir Salem tetapi tidak pernah dieksekusi.
Diana mengatakan dia terinspirasi oleh penyelidikan yang dilakukan oleh sekelompok anak berusia 13 dan 14 tahun di North Andover Middle School di Massachusetts, Amerika Serikat.
Siswa-siwa tersebut dengan susah payah meneliti sejarah Elizabeth Johnson dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan dia secara resmi diampuni dan namanya dipulihkan.
"Penting bagi kita untuk memperbaiki sejarah," kata Diana.
"Kami tidak akan pernah bisa mengubah apa yang terjadi pada para korban [pengadilan penyihir] ini, tapi setidaknya kami bisa meluruskannya."
Jika politisi Amerika Serikat menyetujui tindakan itu, Elizabeth Johnson akan menjadi penyihir terakhir yang dibebaskan, menurut Witches of Massachusetts Bay, sebuah kelompok yang didedikasikan untuk sejarah dan pengetahuan perburuan penyihir abad ke-17.
Terperangkap dalam Pengadilan Penyihir Salem
Elizabeth Johnson berusia 22 tahun ketika dia terjebak dalam histeria pengadilan penyihir dan dijatuhi hukuman gantung.
Dua puluh orang dari Salem dan kota-kota sekitarnya dibunuh, dan ratusan lainnya dituduh sebagai penyihir sepanjang masa ketidakadilan Puritan yang dimulai pada tahun 1692.
Elizabeth Johnson pernah dituduh sebagai penyihir di Amerika Serikat berabad lalu
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat
- Donald Trump Presiden Amerika, Ini 5 Pernyataan Kontroversialnya di Hari Pertama
- Trump Siapkan Kebijakan untuk Menghukum Kanada & Meksiko, Tunggu 1 Februari!
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO