Sekelompok Gorila Positif COVID-19, Kasus Pertama Pada Spesies Kera Besar
Pihak atasan kebun binatang masih berkomunikasi dengan ahli yang menangani virus corona pada manusia, untuk berjaga-jaga seandainya hewan di sana mengalami gejala yang lebih parah.
Kelompok gorila yang tertular akan tetap tinggal bersama-sama, karena memisahkan mereka mungkin saja akan membahayakan hewan yang tinggal berkelompok ini.
"Ini adalah margasatwa, dan mereka memiliki kekuatan dan dapat sembuh dalam cara yang berbeda dengan manusia," ungkap Lisa.
Senin lalu, taman safari tersebut menambahkan beberapa protokol kesehatan bagi karyawan, termasuk kewajiban mengenakan 'face shield' dan kacamata pelindung bila sedang berdekatan dengan binatang.
Bukti bahwa gorila juga dapat tertular virus corona telah menjadi catatan baru tentang bagaimana pandemi berdampak pada spesies di habitat asli ketika berinteraksi dengan manusia, ungkap pihak taman tersebut.
Taman Safari dan Kebun Binatang San Diego berencana untuk berbagi pengalaman dan pembelajarannya kepada otoritas kesehatan, konservasionis, dan ilmuwan untuk membantu menentukan langkah terbaik dalam melindungi gorila di hutan Afrika.
Diproduksi oleh Natasya Salim dari artikel dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini.
Ikuti berita seputar pandemi Australia dan lainnya di ABC Indonesia.
Beberapa gorila di Taman Safari dan Kebun Binatang San Diego, California, Amerika Serikat telah menjalani tes COVID-19 dengan menunjukkan hasil positif COVID-19
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata