Sekelompok Preman Bubarkan Demo Mahasiswa di Dekat Istana
jpnn.com, JAKARTA - Aksi unjuk rasa ratusan massa dari Koalisi Mahasiswa Peduli Bangsa di depan Gedung RRI di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, dibubarkan paksa sekelompok orang yang diduga preman, Jumat (15/11).
Awalnya para mahasiswa melakukan aksi longmarch dari depan Gedung Kementerian Pertahanan menuju Istana Negara. Dalam aksinya massa menuntut Presiden Jokowi memberantas mafia kartel nikel dan mencopot Kepala BKPM.
Namun saat sedang menggelar orasi di atas mobil, sejumlah orang yang diduga preman membubarkan paksa aksi mahasiswa. Bahkan mereka juga merampas spanduk penolakan yang dibentangkan peserta aksi unjuk rasa.
Guna menghindari bentrokan, petugas kepolisian yang mengawal aksi demo langsung melakukan mediasi kepada sejumlah orang tersebut.
"Kami tidak tahu darimana datangnya orang-orang ini. Mereka tiba-tiba menyerbu kami. Menendang-nendang mobil komando dan mengintimidasi massa aksi kami," kata Koordinator Lapangan Koalisi Mahasiswa Peduli Bangsa Rahmat Himran.
Disisi lain, Panglima Koalisi Mahasiswa Peduli Bangsa Afwan Miharbi memgungkapkan, bahwa peristiwa penyerbuan ini sudah yang ketiga kalinya dialami.
"Jumat minggu lalu massa kami juga diserbu orang-orang ini. Bahkan ada kawan kami yang dipukuli. Kemudian hari Kamis, saat kami deno di KPK juga diganggu kelompok yang sama. Dan hari ini terulang kembali," kata Afwan. (dil/jpnn)
Aksi unjuk rasa ratusan massa dari Koalisi Mahasiswa Peduli Bangsa di depan Gedung RRI di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, dibubarkan paksa sekelompok orang yang diduga preman
Redaktur & Reporter : Adil
- Flyer Gugat Dana Kampanye Rano Karno Disabotase, Aksi Mahasiswa Batal
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Ribuan Mahasiswa Beri Dukungan kepada Ahmad Ali, Begini Alasannya
- Presiden Prabowo Bawa Bobby Tinggal di Istana Negara, Lihat Tuh
- Karangan Bunga Ucapan Selamat Kepada Prabowo Padati Komplek Istana Negara
- Resmikan Istana Negara di IKN, Jokowi: Saya Harus Omong Apa Adanya