Sekeluarga Jadi Dalang Pembunuhan
Jumat, 27 Juli 2012 – 15:22 WIB
Selanjutnya Jamal dan Jamak melakukan eksekusi. "Waktu pembunuhan, saya berada di kamar mandi, saya takut melihat suami saya dibunuh. Baru setelah Jamak memberitahu saya bahwa suami saya sudah meninggal, saya melihatnya. Waktu itu saya hanya melihat banyak darah,”ungkap Indo Ase tanpa beban.
Setelah pembunuhan tersebut, Indo Ase mengaku keluar rumah dengan tangan terikat dan meminta tolong kepada tetangga. Tangannya diikat semata-mata adalah sebagai siasat agar warga tidak curiga dan mengira ia korban perampokan.
Jaksa mengatakan ada salah satu saksi mengatakan bahwa Induk asek sudah berhubungan terlebih dahulu dengan laki-laki lain dan Indo Asek hamil. Namun Indo Ase tidak mau mengakui hal tersebut.
Sementara pada keterangan terdakwa lainnya, H. Muhammad Sirih ia menyangkal semua yang dituduhkan jaksa. Dan mengatakan semua keterangan saksi, termasuk Indo Ase yang mengatakan bahwa dirinya mengirimkan SMS kepada Indo Ase bohong. “Saya tidak pernah SMS kepada Indo Ase,”tegas Muhammad Sirih.
JAMBI-Keluarga besar Muhammad Sirih, benar-benar rusak sekarang. Antara anak, menantu dan keponakan saling sangkal menjadi otak pembunuhan. Sidang
BERITA TERKAIT
- Rekonstruksi Penembakan Bos Rental Mobil oleh Oknum TNI AL, Rizky Ungkap Hal Ini
- Oknum TNI AL Peragakan Penembakan Bos Rental Mobil, Keluarga Korban Emosional
- ASN Pemkab Muna Dibunuh di Kamar Hotel Kendari
- 5 Pengeroyok Dudung SP Ditangkap, Ternyata Ini Motifnya
- Cuma Bayar Rp 15 Ribu Bisa Menonton Video Porno Sepuasnya
- Hamil, Mahasiswi Kebidanan Ini Aborsi Sendiri