Sekeluarga Keracunan Telur Murah, Anak Tewas

Sekeluarga Keracunan Telur Murah, Anak Tewas
Sekeluarga Keracunan Telur Murah, Anak Tewas

jpnn.com - NGAWI - Keluarga Suyitno, warga Dusun Sumber, Desa Kiyonten, Kasreman, Ngawi, mengalami nasib tragis. Pria itu beserta istri dan dua anaknya diduga keracunan telur rebus yang dibeli di Pasar Gubuk Duwur, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro. Bahkan, akibat kecarunan itu, dia kehilangan anak sulungnya Moh Agung Widodo yang meregang nyawa setelah dirawat di rumah sakit.

''Widodo meninggal pukul empat pagi,'' terang Surati, ibu kandung korban, kemarin (28/4).

Peristiwa memilukan itu bermula saat Suyitno pada Sabtu (26/4) berbelanja keperluan tokonya ke pasar tersebut. Saat itu bapak tiga anak tersebut melihat telur rebus yang dijual murah. Apalagi Widodo, anak sulungnya, menyukai telur untuk lauk. Pria itu pun tertarik dan membeli sepuluh buah seharga Rp 6 ribu. Padahal, telur mentah saja biasanya diecer sekitar Rp 1.200 per butir.

Sampai di rumah, Suyati menghidangkan telur tersebut di meja makan untuk sarapan bersama suaminya. Widodo baru mengonsumsi sepulang sekolah dan sore hari. Meski warna putih telur berubah pucat dan kekuningan mirip telur koplak (tidak jadi setelah dierami induknya), Widodo tetap memakannya. ''Rasanya memang agak aneh, tetapi tetap dimakan. Lha wong sebelumnya, saya pernah beli, tidak apa-apa,'' ungkap Surati.

Di antara sepuluh telur itu, Suyitno kebagian paling banyak. Surati dan Widodo masing-masing hanya mengonsumsi tiga butir. Setelah makan, pasangan suami istri itu merasa mual. Bahkan, Suyitno mengalami diare.

Widodo sekitar pukul 19.00 mengalami diare hebat hingga bolak-balik ke kamar mandi. Adik Widodo, Dwi Wahyuni dan Andi Setyawan, tidak mengalami gejala apa-apa karena tidak mengonsumsi telur itu. ''Saya menganggap diare biasa, bukan keracunan,'' ujarnya.

Karena kondisi siswa kelas XIII SMPN 1 Kasreman itu tidak membaik, keluarga berinisiatif memanggil paramedis ke rumahnya. Setelah diperiksa, Widodo diberi obat. Namun, tanda-tanda membaik tidak kunjung muncul, bahkan semakin parah. Hingga Minggu (27/4) sekitar pukul 19.00, anaknya dirujuk ke RSUD dr Soeroto, Ngawi.

Gejala diare Suyitno juga semakin hebat sehingga harus dirawat inap di rumah sakit. Tetapi, takdir berkata lain. Widodo mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 04.00 kemarin.

NGAWI - Keluarga Suyitno, warga Dusun Sumber, Desa Kiyonten, Kasreman, Ngawi, mengalami nasib tragis. Pria itu beserta istri dan dua anaknya diduga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News