Sekeluarga Tertimbun Longsor di Gunungsitoli, 1 Orang Tewas, 3 Luka-Luka
jpnn.com, GUNUNGSITOLI - Satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka-luka dalam bencana tanah longsor yang menimpa sebuah rumah di Dusun III, Desa Hilihao, Kecamatan Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara, Sabtu (18/12).
Korban yang meninggal dunia adalah Yanudi Ndruru alias Ama Yoni, 37, sementara tiga korban luka-luka adalah Asali Ndruru alias Ama Novi, Nope Zatulo Ndruru, 29, dan Mei Kristiani Ndruru, 3.
“Ketiga korban luka adalah penghuni rumah,” ujar Ps. Paur Humas Polres Nias Aiptu Yanser Hulu, Sabtu (18/12).
Yanser menjelaskan saat kejadian Korban Yanudi Ndruru sedang berada di rumah adik kandungnya Asali Ndruru, pembuat batu bata di tempat usaha milik adiknya yang ada di samping rumah.
"Sebelum kejadian, korban dan adik kandungnya serta beberapa anggota keluarga lainnya sedang duduk-duduk di dalam rumah sambil menunggu hujan reda dan akan memulai aktivitas membuat batu bata,” kata Kapolres Nias.
Namun, tiba-tiba bukit yang ada di belakang rumah Asali Ndruru longsor dan menimpa rumah yang di dalamnya korban dan saksi saksi sedang duduk.
Baca Juga: Marbut Masjid Curiga Air di Kamar Mandi Jalan Terus, Lalu Diintip, Astaga, Ternyata
Korban tidak sempat lari keluar rumah sehingga ikut tertimbun tanah longsor di dalam rumah dan tewas, sedangkan yang lain sempat lari ke luar rumah dan hanya menderita luka luka.(antara/jpnn)
Satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka-luka dalam bencana tanah longsor yang menimpa sebuah rumah di Dusun III, Desa Hilihao, Kecamatan Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara, Sabtu (18/12).
Redaktur & Reporter : Budi
- 2 Rumah Warga di Trenggalek Rusak Parah Diterjang Longsor
- Pj Gubernur Apresiasi Dampak Positif Aquabike World Championship bagi Sumut
- 3 Korban Longsor di Purworejo Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Satu Keluarga di Bruno Purworejo Tertimbun Longsor, 3 Orang Meninggal
- Aktivis Ini Ajak Warga Jangan Tertipu Amplop di Pilkada Sumut, Lalu Singgung Keluarga Jokowi
- Todung Minta Polisi Tidak Merusak Arsitektur Ketatanegaraan karena Cawe-cawe di Pilkada