Sekelumit Cerita tentang Affandi, Sopir, dan Gaji Lukisan

Tak lama dari perbincangan itu, Affandi menyuruh Djon menyediakan kanvas berukuran 30 x 30 cm. Sang Maestro segera melukis objek perahu Bali. Hasil lukisan itu kemudian disuruh Affandi dibawa ke Surabaya. Tak lain untuk menjualnya kepada Usman Nabhan. ”Lukisan ini besok kamu bawa ke Usman Nabhan di Surabaya. Ada memo dari saya,” perintah Affandi saat itu.
Usai menemui Usman dengan mengendarai kereta api, Pak Djon pulang ke Jogja dan segera lapor ke tuannya bahwa lukisan itu laku Rp 300 ribu. Apa tanggapan Affandi? ”Ya sudah, untuk kamu semua itu Djon,” jawabnya enteng.
Jumlah itu tentu cukup besar pada masanya. Sebab, menurut pengakuan Pak Djon, kalau ditotal, gajinya pertahun saat itu “hanya” Rp 100 ribu.
”Paman saya memang mengerti betul letak keindahan lukisan Affandi. Makanya dia bersedia membayar mahal untuk lukisan yang ukurannya cukup kecil itu,” papar Hamid Nabhan. (pda)
Namanya Hardjono, biasa dipanggil Djon. Nah, kisah hidup maestro lukis Indonesia, Affandi tidak bisa dilepaskan dari nama pria yang satu ini. Bagaimana
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Rahasia Resep Masker Kunyit untuk Kulit Wajah Cerah Alami, Nomor 2 Silakan Dicoba
- 7 Perbedaan Menarik Penggunaan Herbal untuk Alergi Makanan dan Debu
- Obati Sinusitis dengan Mengonsumsi 5 Herbal Ini
- 5 Rekomendasi Tempat Liburan Ramah Anak, Dekat di Jakarta
- 7 Perbandingan Herbal Lokal dan Obat Kimia untuk Batuk yang Perlu Anda Ketahui
- 7 Cara Mudah Mengolah Biji Ketumbar, Kolesterol Bakalan Tidak Berkutik