Sekilas Tentang Pelontar Granat yang Digunakan KKB Menyerang Pos Marinir

jpnn.com, JAKARTA - Dinas Penerangan TNI AL menduga grenade launcher module (GLM) atau pelontar granat yang digunakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) untuk menyerang pos marinir di Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3) kemarin merupakan senjata hasil rampasan.
"Diduga diambil dari Satgas Yonif 700, sedangkan amunisi GLM adalah rampasan dari Satgas Yonif 330," bunyi keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL seperti diunggah di akun @TNI_Angkatan_Laut pada Senin (28/3).
Pelontar granat sering disebut juga peluncur granat.
Pelontar granat adalah:
- Sebuah senjata yang menembakkan atau melontarkan granat lebih jauh, lebih akurat, dan lebih cepat dari granat yang dilemparkan menggunakan tangan.
- Sebagian besar pelontar granat bisa dibawa satu orang, ditembakkan dari bahu, dan biasanya terpasang pada senapan serbu.
- Pelontar granat ini hampir selalu menembak secara satu per satu dan diisi secara manual, menggunakan granat berkaliber 30 sampai 40 mm.
- Granat yang dilontarkan tidak mirip dengan granat tangan, tetapi lebih mirip peluru artileri kecil.
- Namun, TNI AL belum mengetahui motif penyerangan KKB.
"Akibat serangan tersebut, dua personel meninggal dunia, dua kritis, dan enam luka ringan," bunyi keterangan dari TNI AL.
Sebelumnya, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengeklaim pihaknya menyerbu pos marinir di Nduga, Papua, Sabtu kemarin.
"Pasukan TPNPB Kembali melakukan serangan di pos militer Indonesia," kata Sebby melalui layanan pesan, Sabtu.
Serangan TPNPB-OPM tersebut di Nduga bertepatan dengan hari jadi kelompok tersebut.
Pihak TNI AL menduga pelontar granat yang ditembakkan KKB ke Pos Marinir di Nduga adalah senjata hasil rampasan.
- Prajurit TNI AL Sigap Mengevakuasi Warga Terdampak Banjir di Pesawaran Lampung
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB