Sekjen Demokrat Mengaku Jengkel pada Pansus
Jumat, 05 Februari 2010 – 20:00 WIB
JAKARTA - Sekjen Partai Demokrat Amir Syamsuddin, mengaku jengkel melihat ulah anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century, dalam memperlakukan para saksi yang diundang datang untuk memberikan keterangan. "Mereka sesungguhnya menyampaikan pernyataan yang ada di pikirannya, tetapi dibungkus dengan seolah-olah ingin bertanya. Itu sangat menjengkelkan," kata Amir Syamsuddin, usai berdiskusi di press room DPR, Jumat (5/2). Selain itu, Amir juga menyampaikan rasa kecewanya terhadap para anggota Pansus yang berasal partai mitra koalisi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Mitra koalisi di Pansus sama sekali tidak ada memberikan kontribusi bersifat pencerahan terhadap Pansus. Fakta inilah yang mendorong Partai Demokrat mengusulkan agar kabinet dipertimbangkan oleh Presiden SBY untuk di-reshuffle," ungkapnya.
Hal itu katanya pula, berbeda dengan persepsi Ruhut Sitompul, anggota Pansus dari Fraksi Partai Demokrat. Amir Syamsuddin menyebut penampilan Ruhut tidak menjengkelkan. "Ruhut itu lucu, tapi tidak menjengkelkan, dan itu jauh lebih baik," ujarnya.
Baca Juga:
Lebih jauh, Amir Syamsuddin pun mengungkapkan sumber kejengkelannya. "Ini anak-anak muda di DPR ini kan baru dapat panggung politik besar, dan setiap rapatnya ditonton oleh ratusan juta permirsa, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka sadar betul dan memanfaatkan panggung itu sebagai investasi secara berlebihan, hingga menjengkelkan," tukasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Sekjen Partai Demokrat Amir Syamsuddin, mengaku jengkel melihat ulah anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century, dalam memperlakukan
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Semarang Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Rokok Ilegal ke Kejaksaan
- Ketua MK Prediksi Ratusan Kandidat Bakal Mengajukan Sengketa Pilkada
- Truk Bawa Pendukung Paslon Bupati Tolikara Terbalik, 5 Orang Tewas, Lainnya Luka-Luka
- Terbukti Korupsi Proyek Kereta Api, 2 Mantan Kepala Balai KA Ini Divonis Penjara Sebegini
- DPM Beri Beasiswa Pelajar Berprestasi Kuliah ke China
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Jangan Ada Lagi Guru yang Dipidana