Sekjen DPR RI Indra Iskandar Tunggu Saja, KPK Sedang Menghitung Kerugian Negara
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan penyidikan kasus dugaan rasuah terkait pengadaan kelengkapan rumah jabatan anggota (RJA) DPR RI, yang menyeret Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar, masih berproses.
"Perkaranya sedang running, sedang jalan," kata Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK Asep Guntur di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (8/10).
Asep menjelaskan pihaknya saat ini tengah melakukan penghitungan dugaan kerugian negara dari pengadaan mebeler RJA DPR RI. Penghitungan kerugian negara itu tengah dihitung oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Kami sedang melakukan perhitungan kerugian keuangan negara. Kami sedang support data-data yang terkait dengan masalah pengadaan rumah jabatan," ungkap Asep.
KPK tengah mengusut dugaan korupsi pengadaan alat perlengkapan rumah jabatan anggota (RJA) DPR. Sekjen DPR Indra Iskandar] juga telah diperiksa KPK, pada Rabu (15/5) lalu.
Saat itu, Indra ditelisik penyidik KPK, terkait sejumlah vendor yang diuntungkan dari pengadaan alat kelengkapan di rumah jabatan DPR RI. Indra Iskandar menjalani proses pemeriksaan kurang lebih selama tiga jam.
"Indra Iskandar (Sekretaris Jenderal DPR RI), saksi hadir dan dikonfirmasi antara kaitan jabatan dan tugas saksi selaku Sekjen DPR RI. Termasuk dikonfirmasi pula dugaan adanya pihak vendor yang mendapatkan keuntungan secara melawan hukum dalam pengadaan barang dan jasa di DPR," ungkap Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Kamis (16/5).
Pemeriksaan Indra Iskandar merupakan penjadwalan ulang, setelah mangkir pada Rabu (8/5) lalu. Usai menjelani pemeriksaan, Indra menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus dugaan korupsi terkait perlengkapan rumah jabatan DPR RI kepada KPK.
KPK saat ini tengah melakukan penghitungan dugaan kerugian negara dari pengadaan mebeler RJA DPR RI.
- Meski Sudah Dilantik Prabowo, Pimpinan Baru KPK Belum Bisa Bekerja, Mengapa?
- Ini Janji Ketua Baru KPK soal OTT Koruptor, Catat!
- Prabowo Lantik Pimpinan dan Dewas KPK
- KPK Mulai Dalami LHKPN Dedy Mandarsyah 2 Pekan Lagi
- Pemuda Muhammadiyah Desak KPK Segera Tangkap Harun Masiku: Pihak yang Menghalangi Harus Ditindak
- Kasus Korupsi Pj Wali Kota Pekanbaru, KPK Sita Rp 1,5 M dan 60 Perhiasan