Sekjen FIFA: Jika Sekali Mungkin Insiden, 3 Kali? Suarez Harus Berobat
jpnn.com - RIO DE JANEIRO- Sekretaris Jenderal (Sekjen) FIFA Jerome Valcke meminta Luis Suarez untuk segera mencari solusi pengobatan akan kebiasaan 'latah' menggigit lawan, usai insiden tersebut terjadi sampai tiga kali selama karier resminya.
FIFA sudah menjatuhkan hukuman kepada striker Uruguay tersebut Kamis (26/6). Haram tampil dalam sembilan laga resmi, empat bulan larangan berkecimpung dalam urusan sepak bola plus denda uang.
Sanksi tersebut dilatarbelakangi insiden dalam laga Uruguay kontra Italia di bentrok fase Grup D Piala Dunia. Pelakunya Suarez, korbannya bek Italia, Giorgio Chiellini.
Belakangan, banyak pihak melancarkan protes kepada FIFA atas keputusan tersebut. Simpati juga datang dari federasi sepak bola Uruguay. Chiellini sendiri juga tak sependapat dengan durasi hukuman Suarez.
Bomber yang kini disebut sedang diincar Barcelona itu sebelumnya telah melakukan tindakan serupa saat bermain untuk Ajax, dengan menggigit pemain PSV Eindhoven, Otman Bakkal (2010).
Kemudian kasus yang sama, saat Suarez membela Liverpool, kedapatan menggigit pemain Chelsea, Branislav Ivanovic (2013).
"Dia (Suarez) harus berobat. Saya tidak tahu apakah itu ada obatnya, namun serius, dia harus melakukan sesuatu dengan dirinya, karena itu jelas salah, kata Valcke di Soccerway, Sabtu (28/6).
"Jika itu adalah pertama kalinya, itu mungkin hanya insiden. Lebih dari sekali, itu bukan lagi sebuah insiden. Itulah sebabnya sanksi keras jatuh," ujar Sekjen FIFA berkebangsaan Prancis itu.
RIO DE JANEIRO- Sekretaris Jenderal (Sekjen) FIFA Jerome Valcke meminta Luis Suarez untuk segera mencari solusi pengobatan akan kebiasaan 'latah'
- Shin Tae Yong Merasakan Tekanan Menjelang Indonesia vs Arab Saudi
- Ini Permasalahan Arab Saudi Menjelang Jumpa Timnas Indonesia
- Kelebihan Timnas Indonesia di Mata Pelatih Arab Saudi
- Kabar Irwansyah Hengkang dari Pelatnas Cipayung, Fadil Imran Jawab Begini
- Persib Jamu Borneo FC di Stadion GBLA, Bobotoh Boleh Datang, tetapi
- Gandeng Konsuiltan Manajemen, PBSI di Tangan Fadil Imran Mencoba Terukur dan Transparan