Sekjen Gerindra Minta Kasus Kebocoran Data Pemilih Diusut Tuntas
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta Pemerintah mengusut tuntas kasus kebocoran data pemilih di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hal itu disampaikan Muzani seusai menghadiri deklarasi dukungan Majelis Dzikir Nurul Wathon untuk Prabowo-Gibran di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/11).
"Ya, itu harus diselesaikan karena kebocoran data itu adalah data pribadi kita," kata Muzani.
Menurut dia, kebocoran data pemilih sangat membahayakan masyarakat dan institusi KPU.
Dia menyebutkan dengan bocornya data tersebut, pihak yang melakukan pembobolan bisa memanfaatkan ratusan ribu data warga negara Indonesia kepada pihak lain untuk kepentingan tertentu.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu juga menyebutkan kebocoran data tersebut bisa membuat masyarakat merasa tidak aman, sehingga berpotensi menurunkan kredibilitas KPU di mata publik.
"Jadi, itu harus diatasi dan dicari penyebabnya siapa yang tanggung jawab. Data sepenting itu bisa bocor," kata dia.
Sebelumnya, KPU RI terus berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Bareskrim Polri dalam mengusut dugaan peretasan data pemilih Pemilu 2024.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani meminta Pemerintah untuk mengusut tuntas kasus kebocoran data pemilih di situs KPU
- KPU: Tingkat Partisipasi Pemilih di Pilgub Gorontalo Capai 79 Persen
- Ahmad Muzani Dukung Dangdut Didaftarkan jadi Warisan Tak Benda Asli Indonesia ke UNESCO
- Saat Hakim MK Cecar KPU-Bawaslu terkait Tuduhan Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- Tutup Mata atas Aduan Ribka Tjiptaning, Sejumlah Komisioner KPU Jabar Diperingatkan DKPP
- Ketua MPR: DH Run Gairahkan Masyarakat untuk Hidup Sehat
- Dukung Sikap Prabowo soal Skandal Pagar Laut, Pimpinan DPR: Negara Harus Hadir