Sekjen Gerindra Santai Tanggapi Survei CSIS

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani santai menanggapi hasil survei CSIS atau Center for Strategic and International Studies. Menurut Muzani, hasil survei itu menunjukkan bahwa elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto luar biasa.
Padahal, kata dia, Prabowo belum bergerak sama sekali dan kampanye untuk pemilihan presiden (pilpres) 2019. “Ini meyakinkan beliau bahwa Gerindra dan rakyat masih menghendaki beliau maju sebagai calon presiden,” kata Muzani di gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/9).
Seperti diketahui, survei terbaru CSIS menunjukkan kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla mencapai 68,3 persen. Angka itu meningkat dari dua tahun sebelumnya, masing-masing 66,5 persen pada 2016 dan 50,6 persen pada 2015.
Muzani mengatakan, hasil survei itu sudah luar biasa menunjukkan elektabilitas Prabowo yang sampai sekarang belum banyak melakukan gerakan-gerakan untuk pencalonan presiden. “Bahkan beliau sendiri belum menyatakan hal-hal tentang pencapresan beliau,” kata Muzani.
Yang pasti, anggota Komisi I DPR itu menegaskan, kader Gerindra berkeinginan untuk memajukan Prabowo sebagai capres 2019 nanti. “Tidak ada debat sama sekali,” tegas dia.
Menurut Muzani, dalam suasana seperti itu posisi elektabilitas Prabowo sudah bagus karena itu menjadi modal baik buat Gerindra dan Prabowo untuk terus bergerak. “Gerindra menghendaki beliau,” pungkas Muzani. (boy/jpnn)
Muzani mengatakan, Prabowo Subianto belum bergerak untuk Pilpres 2019.
Redaktur & Reporter : Boy
- Dukung Eksistensi BPKH, Ketua MPR: Penting untuk Meringankan Biaya Haji
- Peneliti BRIN Dorong Publik Mendukung Agenda 'Bersih-Bersih' di Era Prabowo
- Safari Ramadan di Jateng, Muzani: Ponpes Harus Terlibat Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Blusukan di Bekasi, Prabowo Buka Puasa Bareng Korban Banjir
- Konon, Kopdes Merah Putih jadi Upaya Revolusioner Demi Menguatkan Ekonomi Rakyat
- Bersepatu Bot, Prabowo Datangi Korban Banjir di Bekasi, Lihat