Sekjen GUIB: 2014 Semua Lokalisasi Ditutup

jpnn.com - SURABAYA - Sebanyak 61 ormas Islam maupun elemen mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) menyuarakan aspirasi di depan Gedung Negara Grahadi kemarin. Mulai NU, Muhammadiyah, hingga FPI se-Jawa Timur.
Di atas panggung terbuka yang berada tepat di pinggir Taman Apsari, secara bergantian orator dan perwakilan ormas Islam menyampaikan aspirasi.
Yakni, mendukung penutupan lokalisasi yang pernah menjadi terbesar se-Asia Tenggara. Mereka juga menyatakan apresiasinya terhadap percepatan penutupan tersebut. Yakni, dari 19 Juni maju satu hari menjadi 18 Juni.
”Alhamdulillah, Surabaya malam ini akan bebas prostitusi. Selain itu, kita tidak akan menjumpai lagi prostitusi di Kota Surabaya. Begitu juga di Jawa Timur, 2014 semuanya akan ditutup,” ungkap Sekjen GUIB Muhammad Yunus di sela-sela orasi.
GUIB, lanjut Yunus, ke depan juga ikut mengawal dan mendampingi mereka yang telah kembali ke daerah masing-masing. Baik pendampingan mental spiritual maupun dorongan kepada pemerintah daerah setempat untuk melakukan intervensi lebih jauh.
Selain itu, pria yang juga sekretaris MUI Jatim itu menyatakan, banyak pihak yang merasa senang dengan kebijakan ditutupnya lokalisasi yang ditandai dengan deklarasi tersebut.
Meski hingga saat ini masih terjadi perlawanan dan penolakan, dia mengatakan, kondisi itu memang wajar terjadi. (fim/jun/laz/yoc/shy/ano/c5/c10/kim/end)
SURABAYA - Sebanyak 61 ormas Islam maupun elemen mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) menyuarakan aspirasi di depan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung