Sekjen Kemnaker Berharap CDC jadi Solusi Atasi Masalah Ketenagakerjaan

jpnn.com, YOGYAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi mengungkapkan saat ini banyak sekali persoalan sosial karena kurangnya lapangan pekerjaan.
"Apalagi banyaknya usia produktif masih menganggur dan belum dapat tersalurkan pada pekerjaan-pekerjaan yang produktif. Ini adalah tantangan buat kita," kata Sekjen Anwar dalam sambutannya pada Diskusi Interaktif Peran Career Development Center (CDC) secara daring dan luring di Yogyakarta, Kamis (4/11).
Menurut Sekjen Anwar, yang mirisnya lagi mereka yang pendidikannya tinggi justru yang banyak tidak memiliki pekerjaan.
"Sedangkan mereka yang memiliki pendidikan rendah banyak mendapatkan pekerjaan, tapi mereka bekerja belum cukup untuk kebutuhan dirinya sendiri atau belum memenuhi kebutuhan yang layak," bebernya.
Sekjen Anwar menyampaikan hasil riset Bank Dunia 2020 yang mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa Indonesia memiliki penduduk usia bekerja, tetapi tetap berada di bawah garis kemiskinan karena upahnya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Terutama mereka yang bekerja di wilayah pedesaan yang mendapatkan upah di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP).
"Oleh karena itu bagaimana memenuhi kebutuhan hidup ini adalah satu persoalan sendiri," katanya.
Melihat kondisi tersebut, dia berpendapat perlunya menyiapkan pasar kerja untuk menampung jumlah angkatan kerja yang lebih banyak serta mengakomodasi perubahan nilai-nilai yang sangat berbeda dari sebelumnya.
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi mengungkapkan sejumlah masalah ketenagakerjaan yang terjadi saat ini. Salah satunya banyaknya usia produktif yang masih menganggur.
- Rumah BUMN SIG di Rembang: 495 UMKM Naik Kelas & Serap 1.869 Tenaga Kerja
- Dukung Industri Garmen, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan Ini
- Menhut: MoU dengan Kemnaker untuk Perluas Lapangan Kerja-Pemberdayaan Petani Hutan
- Grab Indonesia Klarifikasi soal Pemberian BHR Rp 50 Ribu ke Mitra Pengemudi
- Kemnaker Evaluasi Aplikator Transportasi Daring Soal Laporan Pemberian BHR Rp 50 Ribu
- Waka MPR Dukung Keterlibatan Aktif Penyandang Disabilitas dalam Pembangunan Ditingkatkan