Sekjen MDHW: Jokowi - KH Ma’ruf Amin Duet Ideal
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) Hery Haryanto Azumi menilai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin layak menjadi pendamping Joko Widodo pada Pilpres 2019.
“Nama Kiai Ma’ruf saya pikir perlu dipertimbangkan secara serius dan matang. Beliau ini selain ulama, juga seorang teknokrat. Beliau ini ahli ekonomi Islam. Pandangan-pandangan beliau soal ekonomi kerakyatan juga sangat luar biasa. Kiai Ma’ruf menurut saya adalah ulama plus,” terang Hery, Kamis (9/8).
Menurut Hery, Kiai Ma’ruf telah mempromosikan pendekatan baru dalam bidang pembangunan ekonomi Indonesia. Yakni, dengan jargon Arus Baru Ekonomi Indonesia".
"Pendekatan ini menyelamatkan Indonesia dari konflik yang tidak perlu antara pengusaha, pemerintah, dan rakyat. Ini adalah pendekatan yang sangat genuine," tambah Hery.
Dia menambahkan, Kiai Maruf selalu mengkritik model trickle down effect yang ternyata tidak terbukti.
"Cara terbaik untuk menghindari kesenjangan ekonomi adalah melalui pelibatan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan ekonomi yang mampu mengangkat posisi ekonomi mereka," sambung Hery.
Hery menjelaskan, pengusaha besar dilibatkan secara langsung dalam proses itu.
"Dari pendekatan risk management, ini adalah solusi yang luar biasa. Sebab, pada ujungnya, kesenjangan dapat dihindarkan dan integrasi ekonomi nasional dapat tercapai. Ekonomi nasional adalah ekonomi kekeluargaan semua warga bangsa," terang Hery.
Sekjen MDHW Hery Haryanto Azumi menilai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin layak menjadi pendamping Joko Widodo pada Pilpres 2019.
- Jokowi Bakal Ikut Ridwan Kamil Blusukan Jika Diajak
- Jokowi dan Prabowo Dukung Paslon Pilwakot Kupang Christian Widodo dan Serena
- Jokowi Siap Turun Gunung demi Ahmad Luthfi-Taj Yasin, Tunggu Tangggal Mainnya
- Jadi Peserta TASPEN, Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan THT
- Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua dari TASPEN
- Diundang Respati-Astrid ke Angkringan, Jokowi: tetapi yang Bayarin, Saya