Sekjen MPR: SDM Harus Berpikir Kritis, Kreatif, dan Inovatif

Rendahnya tingkat pendidikan juga menjadi tantangan pembangunan. Pekerja Indonesia didominasi orang-orang yang berpendidikan rendah dengan 37,69 persen merupakan lulusan SD.
“Sedang lulusan perguruan tinggi hanya kisaran 12,82 persen,” ujarnya.
Salah satu penyebab utama rendahnya kualitas SDM Indonesia ialah karena rendahnya kualitas pendidikan,'' ungkapnya.
Survei PISA yang dilakukan kepada 78 negara anggota OECD ini memperlihatkan,
tingkat kemampuan siswa Indonesia berumur 15 tahun dalam membaca, matematika, dan sains menempati peringkat 10 terbawah.
Pria yang saat ini menempuh pendidikan Program Doktor Stratejik Global Universitas Indonesia menyebutkan, disrupsi teknologi juga menjadi salah satu tantangan pembangunan.
Dipaparkan disrupsi teknologi menyebabkan banyak lapangan kerja beralih ke digitalisasi.
Hal demikian berpotensi mengurangi 56 persen lapangan kerja di dunia. “Kondisi ini dapat berakibat buruk bagi pekerja Indonesia yang mayoritas berasal dari tingkat pendidikan yang rendah,” ujarnya.
Sekjen MPR RI menjadi narasumber kuliah umum dengan pimpinan dan santri di pondok pesantren
- Perluas Jaringan Global, dibimbing.id Gandeng Perusahaan Brunei
- Soroti Menurunnya Jumlah Pendaftar ke Perguruan Tinggi, Begini Kata Wakil Ketua MPR
- Pengurus Danantara Diresmikan, Pasar Merespons Begini
- IHSG Anjlok, Waka MPR: Kuatkan Basis Investor Instituional Domestik
- Gelar Bazar Murah di Subang, Waka MPR: Ringankan Beban Masyarakat
- Waka MPR Jajaki Peluang Investasi di Bidang Teknologi Karbon Rendah