Sekjen PAN Harapkan Publik Berhusnuzan soal Tampang Boyolali

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno meyakini pernyataan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto soal ‘tampang Boyolali’ bukan untuk merendahkan ataupun menghina. Menurutnya, pernyataan itu hanya untuk emnekankan bahwa masyarakat kecil sering menghadapi diskiriminasi dan kerap dimarjinalkan.
"Saya kira tidak (niat merendahkan). Kita kan sering dengan istilah ndeso dan lain-lain. Saya kira, itu bukan berarti kita merendahkan seseorang atau pihak tertentu atau kelompok tertentu," tegas Eddy dalam acara deklarasi Koppasandi di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Minggu, (4/1).
Pentolan di Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (BPN Prabowo - Sandi) itu mengaku prihatin melihat tingginya tensi politik belakangan ini. Menurutnya, berbagai hal saat ini rawan dipolitisasi.
Karena itu dia meminta semua pihak mengedepankan prasangka baik. Dia juga mengharapkan publik berhusnuzan terhadap pernyataan Prabowo soal ‘tampang Boyolali’ yang kini jadi polemik.
"Coba kita berhusnuzan, berprasangka baik atas setiap kata dan tutur yang diucapkan. Jangan langsung kita menganggap itu penghinaan atau merendahkan," ucapnya.
Bagaimana dengan adanya pihak yang melapaporkan Prabowo ke polisi gara-gara pidatonya soal ‘tampang Boyolali’ saat kampanye beberapa waktu lalu? Eddy mengatakan, jika segala hal dilaporkan ke polisi maka kepolisian akan kerepotan.
"Kalau kita bicara setiap ucapan dipolitisasi, saya kasihan kepada pihak kepolisian yang akan kelabakan menerima laporan masyarakat yang begitu banyak," pungkasnya.(aim/JPC)
Sekjen PAN Eddy Soeparno meyakini Prabowo Subianto tak bermaksud merendahkan dan menghina masyarakat soal pidatonya tentang 'tampang Boyolali' yang jadi viral.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Megawati Larang Kader PDIP Ikut Retret, Kritik Efriza Menohok Banget
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif
- FKPMI Menilai Menteri Karding Lamban Mengurus Masalah PMI
- Pesan Penting Waka MPR untuk 481 Kepala Daerah yang Baru Dilantik: Penuhi Hak Rakyat!
- Berorasi saat BEM SI Demonstrasi, Seorang Mak Serukan Tangkap Jokowi
- Demonstrasi Indonesia Gelap, Mahasiswa Bawa Spanduk Bertuliskan Prabowo Omon-Omon