Sekjen PBB Bongkar Kebohongan Perusahaan Minyak soal Iklim, Ternyata
Lebih lanjut, Guterres menyebut kehancuran ekosistem sebagai fakta ilmiah yang benar dan sulit.
Menurut dia, kehancuran ekosistem akan memicu konflik, kekerasan, dan perang.
“Terutama invasi Rusia ke Ukraina–bukan hanya karena penderitaan rakyat Ukraina yang tak terhitung tetapi karena implikasi globalnya yang mendalam,” kata Sekjen PBB itu.
Invasi yang berdampak pada harga pangan dan energi global, perdagangan, dan rantai pasokan itu juga menimbulkan pertanyaan tentang keamanan nuklir serta dasar hukum internasional dan Piagam PBB.
Untuk itu, Guterres menilai tema WEF tahun ini yakni "Kerja Sama di Dunia yang Terpecah-belah" sangat sempurna untuk masalah global saat ini.
“Kami membutuhkan kerja sama, tetapi kita menghadapi perpecahan," kata dia.
Di antara isu global yang ia soroti adalah ketidaksetaraan yang semakin dalam dan krisis biaya hidup yang berkembang pesat yang paling memengaruhi perempuan dan anak perempuan, bersamaan dengan gangguan rantai pasokan, krisis energi, dan melonjaknya harga.
Menyinggung risiko krisis ekonomi global yang sedang berlangsung dengan banyak bagian dunia menghadapi resesi, Sekjen PBB itu mengatakan prospeknya "suram."
Sekjen PBB Antonio Guterres menuding perusahaan-perusahaan minyak besar melakukan kebohongan besar soal perubahan iklim.
- Indonesia Tunda Komitmen Iklim di COP 29 Azerbaijan, Aktivis Lingkungan Bereaksi
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Menko Airlangga Dampingi Presiden Prabowo Temui Sekjen PBB, Ini yang Dibahas
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- APP Group Tegaskan Dukungan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina