Sekjen PBB Desak Penghentian Kekerasan di Iran
Selasa, 23 Juni 2009 – 15:13 WIB
Kontan, kabar ini segera mendatangkan reaksi keras, khususnya dari kalangan pengikut mantan presiden Ali Akbar Hashemi Rafsanjani, tokoh besar pendukung oposisi yang kerap mengkritik presiden terpilih Mahmoud Ahmadinejad. Sementara sebaliknya, keputusan lembaga legislatif itu sendiri konon dikeluarkan setelah sebuah aksi protes digelar Senin oleh massa, tanpa mengacuhkan peringatan dari Penjaga Revolusioner.
Baca Juga:
Dalam pada itu, juru bicara Ban Ki-moon pun mengungkapkan, bahwa Sekjen PBB itu terus mengikuti perkembangan masalah di Iran dengan "keprihatinan yang meningkat". Ban juga disebutkan merasa sangat terganggu oleh tindakan kekerasan pasca-pemilu itu, khususnya lagi oleh penggunaan kekuatan fisik terhadap warga sipil.
"Ia menghimbau pihak pemerintah (Iran) untuk menghormati hak-hak asasi dan politik warga sipil, terutama kebebasan berekspresi, berkumpul, serta hak mendapatkan informasi," ungkap sebuah pernyataan soal sikap Ban Ki-moon. Ditambahkan, bahwa Ban juga menyerukan pihak pemerintah dan kalangan oposisi di Iran untuk menyelesaikan perbedaan mereka lewat dialog dan jalur hukum.
"Ia (juga) mendesak dihentikannya segera (aksi-aksi) penangkapan, ancaman dan penggunaan kekuatan (aparat). Sekjen PBB menegaskan lagi harapannya agar keinginan demokratis dari rakyat Iran dapat benar-benar dihormati," papar juru bicara sang Sekjen dalam pernyataannya tersebut. (ito/JPNN)
TEHERAN - Aksi protes berkepanjangan yang berujung pada bentrok dan kekacauan di Iran belakangan, pasca pemilu di negeri itu, membuat PBB kian khawatir.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer