Sekjen PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah tak Dapat Diterima

Sekjen PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah tak Dapat Diterima
Anak-anak bermain di antara reruntuhan rumah yang hancur di Kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, Selasa (30/4/2024). ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/Spt.

Padahal, sekitar 1,5 juta warga Palestina saat ini berada di kota Rafah untuk menyelamatkan diri dari agresi Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Serangan Israel tersebut menyebabkan lebih dari 34.700 warga Palestina di Jalur Gaza, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, tewas.

Menurut PBB, agresi militer Israel itu telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terusir dari tempat tinggalnya, 60 persen infrastruktur di Gaza rusak dan hancur, serta menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.

Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan putusan sela pada 26 Januari yang menyatakan dugaan adanya tindakan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza "beralasan".

Selain itu, putusan ICJ juga memerintahkan Israel untuk berhenti melakukan genosida dan mengupayakan perbaikan kondisi kemanusiaan di Gaza. (antara/jpnn)

Sekjen PBB Antonio Guiteres menegaskan bahwa serangan darat Israel ke Rafah tidak akan dapat diterima.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News