Sekjen PD Rangkap Posisi di PSSI, Ini Saran untuk SBY

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit menyarankan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera meminta Hinca Panjaitan mundur dari kepengurusan PSSI. Alasannya, jika Hinca yang kini memegang posisi sekretaris jenderal PD tetap bertahan di kepengurusan PSSI, maka kebobrokan di tubuh induk organisasi sepak bola tanah air itu juga akan berimbas ke partai pimpinan SBY.

"SBY hendaknya minta jaminan Hinca keluar dari PSSI yang bobrok, agar kebobrokan PSSI tidak merusak PD. Pastikan Hinca tak terlibat kasus korupsi serta pengaturan skor pertandingan," kata Arbi ketika dihubungi, Minggu (31/5).

Arbi menambahkan, Hinca harus memilih salah satu jabatan sekjen PD atau wakil ketua umum PSSI. Sebab, rangkap jabatan itu bisa memicu penyelewengan.

"Kalau dua jabatan, Hinca bisa berselingkuh antara jabatannya di partai dan PSSI. Untuk itu dia harus kemukakan secara jujur pada SBY, PD dan publik bahwa dirinya tidak pernah berurusan dengan kasus-kasus di PSSI," pintanya.

Arbi lantas mencontohkan anda PD ternyata secara politik mendukung keputusan pemerintah membekukan PSSI. Sementara Hinca adalah sekjen PD sekaligus wakil ketua umum PSSI.

"Kan jadi ada konflik kepentingan antara jabatan sebagai sekjen dan jabatan sebagai waketum PSSI. Apa dia berani nanti bersikap melawan keputusan partainya yang setuju pembekuan PSSI?" ulas Arbi.

Pengamat yang dikenal dengan rambut berkuncir itu menegaskan, saat ini saja induk organisasi sepak bola dunia, FIFA tengah dilanda kasus suap hingga dibekuk FBI dan diproses hukum. "Kalau di tubuh FIFA saja korupsinya begitu banyak hingga pejabatnya ditangkap, apa mungkin pengurus di PSSI bersih? Padahal PSSI lebih carut marut daripada FIFA sendiri," pungkasnya.(fas/jpnn)