Sekjen PDI Perjuangan Ingatkan Anak Muda Jangan Sampai Tergerus Modernisasi
Di samping itu, Hasto menekankan bahwa Pancasila merupakan hasil perenungan Soekarno dengan para pendiri bangsa yang digali lewat sejarah, budaya dan akar nusantara itu sendiri. Ideologi tersebut menawarkan persatuan bukan hanya untuk Indonesia, tetapi dunia. Sebab, Indonesia sepanjang sejarah selalu menerima perbedaan dan menjadi tamu yang baik.
"Kalau ada konflik, itu pasti ada aktor-aktor politiknya," tambah Hasto.
Oleh karena itu, Hasto mengajak anak-anak muda untuk memahami jati diri bangsa. Dia meyakini modernisasi hanya alat bagi bangsa. Namun, hakikat yang harus dijaga adalah jati diri bangsa.
"Kita jangan hilang jati diri karena kita akan terseret arus globalisasi. Kita jangan ikut-ikutan digitalisasi 4.0, tetapi kita harus berakar kuat. Kita bisa bangsa yang kuat kalau kita berdiri bersama rekam jejak sejarahnya," kata Hasto.
BACA JUGA: Evan Dimas Ungkap Bisikan Indra Sjafri Setelah Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Final
Dalam acara diskusi ini, hadir anggota DPR RI dapil Jawa Timur sekaligus Ketua Umum Pagar Nusa Nabil Haroen, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo Ismail Ahmad, Ketua LPI-BK Ali Assegaf dan Zuhairi Misrawi. (tan/jpnn)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyadari modernisasi menuju era revolusi 4.0 adalah syarat mutlak yang harus diikuti Indonesia agar tak tertinggal.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Hasto Klaim Program Infrastruktur Risma-Gus Hans yang Dibutuhkan Warga Jatim
- Hasto PDIP: Aksi Intimidasi Pas Pilkada Tak Sejalan dengan Kebijakan Prabowo
- Ikut Lomba Lari 10 Kilometer, Hasto: Olahraga Mengajarkan Bertarung secara Adil
- Prabowo Janji Tak Intervensi Pilkada, Ronny: Kader PDIP Jangan Ragu Sikat Aparat Nakal
- Konsolidasikan Kader di Surabaya, Sekjen PDIP Sebut Risma-Hans Bawa Misi Perubahan
- Sekjen PDIP: Risma Simbol Antikorupsi yang Memakmurkan Rakyat Jatim