Seknas Jokowi: Jangan Terpancing Isu Pemecah Persatuan Bangsa

jpnn.com - JAKARTA - Presidium Sekretariat Nasional Joko Widodo, Muhammad Yamin mengharapkan masyarakat tidak tidak terpengaruh dengan berbagai isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Isu yang dimaksud seperti mengeksploitasi sentimen Suku, Agama, Ras dan Antar golongan serta stigma masa lalu.
Yamin menegaskan, isu tersebut sudah tidak relevan dengan perkembangan dinamika kebangsaan.
“Seknas Jokowi mengimbau kepada segenap masyarakat, relawan dan simpatisan untuk menyambut kemenangan Jokowi-JK sebagai kemenangan rakyat pada tanggal 22 Juli 2014 nanti. Kemenangan ini harus menjadi langkah nyata untuk menggalang kembali persatuan segenap elemen bangsa Indonesia,” kata Yamin dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (19/7).
Seknas Jokowi, lanjut Yamin, juga menentang segala upaya dan cara-cara tirani untuk mengganggu proses demokrasi.
“Kami tentang dan tolak seperti pemutarbalikan fakta dan propaganda yang berlebihan dari pasangan Prabowo-Hatta untuk menciptakan suasana yang tidak kondusif di tengah masyarakat,” paparnya.
Yakim juga mengemukakan bahwa perolehan suara Jokowi-JK unggul dari pasangan Prabowo-Hatta. Hal tersebut derdasarkan dari data relawan Seknas Jokowi. “Dari data kami, Jokowi-JK mendapatkan suara 65.684.157 (52,74 persen) dan Prabowo-Hatta 58.856.289 (47,26 persen)," kata Yamin.
Menurutnya pula, data ini masih berubah mengingat masukan data dari Maluku, Papua dan Papua Barat belum mencapai jumlah 90 persen dari kabupaten/kota yang ada.
"Tetapi tidak signifikan terhadap penentuan kemenangan mengingat data yang belum masuk kurang dari 5 persen,” katanya.
JAKARTA - Presidium Sekretariat Nasional Joko Widodo, Muhammad Yamin mengharapkan masyarakat tidak tidak terpengaruh dengan berbagai isu yang dapat
- KontraS Minta DPR Menghentikan Pembahasan Revisi UU TNI
- Perintah Bu Mega, Kepala Daerah dari PDIP yang Belum Retret Ikut Gelombang Kedua
- Dipo Nusantara DPR Dorong Pertamina Reformasi Tata Kelola untuk Kembalikan Kepercayaan Publik
- Kasus Disertasi Bahlil, Legislator PKB Bicara Etika dan Mutu Akademik
- Wakil Ketua MPR Bicara Komitmen Prabowo Berantas Korupsi
- OSO Minta Kepala Daerah yang Diusung Hanura Penuhi Janji Kampanye ke Rakyat