Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
Pilar pertama ialah anak didik tidak boleh kelaparan.
“Anak harus kenyang agar bisa berkonsentrasi dalam belajar,” kata Franco.
Kedua, anak didik harus sehat. “Kami juga punya klinik kesehatan,” imbuhnya.
Ketiga, anak didik SATP harus dalam kondisi aman dan nyaman. SATP pun menyediakan tempat tinggal yang layak bagi seluruh siswa dan siswinya.
Keempat, anak didik di SATP harus tampil menarik dan percaya diri.
“Kami menyediakan pakaian, seragam, dan sepatu untuk mereka,” ucap Franco.
Kelima, SATP menyediakan pendidikan yang bermartabat dan berkualitas.
Pilar keenam ialah mendorong anak didik SATP mampu bersaing dan berkompetisi secara global.
“Kami mengirim siswa-siswa ke luar daerah, termasuk ke Jakarta, untuk mengikuti olimpiade sains,” kata Franco.
SATP menjadi salah satu upaya membentuk anak-anak asli Papua menjadi SDM berkualitas. Operasional SATP dibiayai dengan Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia.
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- Wamendikdasmen Atip Sebut Pendidikan Jadi Kunci Keberlanjutan
- Daftar UMP 2025 di 30 Provinsi, Papua Tertinggi Kedua Setelah Jakarta, Silakan Cek
- Bea Cukai Memperkuat Edukasi Kepabeanan Lewat Program Campus Goes to Customs
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan, YPA-MDR Resmikan Gedung SMPN 18 Borong