Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas

Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
Kegiatan belajar mengajar Sekolah Asrama Taruna Papua, Mimika, Papua Tengah. Foto: dokumentasi jpnn.com

Pilar pertama ialah anak didik tidak boleh kelaparan.
“Anak harus kenyang agar bisa berkonsentrasi dalam belajar,” kata Franco.

Kedua, anak didik harus sehat. “Kami juga punya klinik kesehatan,” imbuhnya.

Ketiga, anak didik SATP harus dalam kondisi aman dan nyaman. SATP pun menyediakan tempat tinggal yang layak bagi seluruh siswa dan siswinya.

Keempat, anak didik di SATP harus tampil menarik dan percaya diri.

“Kami menyediakan pakaian, seragam, dan sepatu untuk mereka,” ucap Franco.

Kelima, SATP menyediakan pendidikan yang bermartabat dan berkualitas.

Pilar keenam ialah mendorong anak didik SATP mampu bersaing dan berkompetisi secara global.

“Kami mengirim siswa-siswa ke luar daerah, termasuk ke Jakarta, untuk mengikuti olimpiade sains,” kata Franco.

SATP menjadi salah satu upaya membentuk anak-anak asli Papua menjadi SDM berkualitas. Operasional SATP dibiayai dengan Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News