Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas

Greysia menilai Papua memiliki talenta-talenta luar biasa, terutama untuk atlet.
Perempuan berdarah Minahasa itu mengaku memiliki keterikatan batin dengan Papua.
“Dahulu teman berlatih saya dari Papua,” ucap perempuan berusia 37 tahun yang berultah setiap 11 Agustus itu.
Greysia Polii (tengah) bersama Roshita Wenas (kiri) berpose memegang buku Menembus Garis Batas bersama siswa dan siswi Sekolah Asrama Taruna Papua di Mimika. Foto: dokumentasi jpnn.com
Mantan atlet yang kisah hidupnya dituangkan ke dalam biografi berjudul ‘Menembus Garis Batas’ itu mengajak seluruh murid SATP terus menempa diri.
“Sekarang kalian di Mimika, siapa tahu nanti ada di internasional,” katanya.
Greysia juga mendorong murid-murid SATP berani bermimpi dan bercita-cita tinggi.
SATP menjadi salah satu upaya membentuk anak-anak asli Papua menjadi SDM berkualitas. Operasional SATP dibiayai dengan Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia.
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan
- Konsolnas Dikdasmen 2025, Ini Harapan Menko Pratikno dan Menteri Mu'ti kepada Pemda
- SAH Apresiasi Dasco yang Peduli Terhadap Dunia Pendidikan
- Ribuan Warga Kampung Sawah Tolak Gerai Miras di Kartika One
- Rakit Bom Mortil Bekas Peninggalan Perang Dunia ke II, Nelayan Tewas Mengenaskan
- 5 Berita Terpopuler: Perkembangan Terbaru RPP Manajemen ASN, Masih Misterius, Ada Kata Insyaallah