Sekolah di Depok Tidak Diliburkan, Wali Kota Idris: Tidak Perlu Panik
jpnn.com, DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Jawa Barat tidak akan meliburkan sekolah setelah ditemukannya dua warga yang positif virus corona atau Covid-19.
"Tidak. Sekolah tidak diliburkan. Para pelajar tetap belajar seperti biasa," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Selasa (3/3).
Ia menambahkan, masyarakat tidak perlu panik ataupun khawatir menghadapi virus tersebut. Kepanikan akan membuat adanya krisis lainnya.
Apalagi saat ini, kata Idris, banyak warga yang memborong masker sehingga harganya mencapai Rp10 ribu per lembar.
Pemkot Depok telah melakukan berbagai hal untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Kami sudah melakukan penyemprotan disinfektan yang bekerja sama dengan RS Brimob di rumah pasien positif Covid-19 dan juga kondisi tetangga pasien tetap dipantau," katanya.
Selain itu petugas medis dan nonmedis yang sempat berinteraksi dengan pasien telah didata dan dilakukan pemantauan, begitu juga seorang asisten rumah tangga pasien positif Covid-19 telah dirawat di RSPI Sulianti Saroso, serta tiga hewan peliharaan pasien dipantau.
"Semuanya tidak ada yang mengkhawatirkan, tetapi kita tetap waspada atas kasus tersebut," ujarnya.
Pemkot Depok telah membuka Pusat Krisis Virus Corona dengan nomor telepon 119. Jika ada warga yang menunjukkan gejala, petugas akan mendatangi.
- Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Kematian Ibu dan Anak di Depok?
- Soal Jalan Raya Sawangan dan Rp 300 Juta per RW, Rawan Pelanggaran Hukum
- Dugaan Jual Beli Bayi oleh Pemilik Yayasan Anak di Bali Diusut Polisi, Modusnya
- 2 Bakal Calon Wali Kota Depok Mendaftar ke KPU Hari Ini, Ada Rekayasa Lalin di Margonda?
- Daftar 50 Anggota DPRD Kota Depok Periode 2024-2029
- Meita Irianty Tersangka Penganiayaan Balita di Depok Beri Pengakuan Begini kepada Polisi