Sekolah Dinilai tak Paham Perkembangan Remaja
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI, Ingrid Kansil menilai kasus video porno di salah satu SMP di Jakarta terjadi akibat adanya pergeseran nilai-nilai dan kurang pahamnya sekolah terhadap perkembangan remaja.
Bahkan, Ingrid menyebutkan perilaku kenakalan remaja seperti ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tapi juga kota dan daerah lain yang kurang lebih sama kejadiannya.
"Artinya, ada pergeseran nilai yang kurang lebih sama di beberapa daerah. Penyebabnya pertama faktor kurangnya penanaman dan pemahaman nilai agama di kalangan remaja," kata Ingrid saat dihubungi JPNN, Jumat (25/10).
Saat ini, kata anggota komisi agama DPR itu, pelajaran agama di sekolah hanya diajarkan selama 3 jam perminggu. Sehingga perlu ada peningkatan jam pelajaran agama di sekolah, ditambah pendidikan agama luar sekolah.
"Kegiatan agama di luar jam sekolah juga harus wajib diikuti seperti melalui ikatan remaja kegamaan contohnya ikatan remaja islam atau ikatan remaja masjid. Sehingga norma dan nilai agama pada remaja terbentengi dengan kuat," katanya.
Faktor lainnya adalah kurang kuatnya sekolah memahami perkembangan remaja. Pihak sekolah harusnya mengetahui pola perkembangan remaja sekarang ini karena sekolah bukan hanya media belajar mengajar secara akademis, tapi juga media pembangunan akhlaq dan karakter.
"Di sana ada guru bimbingan konseling yang seharusnya dekat dan mengarahkan perilaku remaja untuk berperilaku senonoh. Ini harus diobservasi oleh sekolah. sejauh mana bimbingan konseling di sekolah berjalan efektif," kata Ingrid.
Paling tidak, tambahnya, dengan adanya dua benteng ini menopang kaum remaja, maka mereka dapat dengan jeli membedakan mana nilai baik dan buruk.(fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI, Ingrid Kansil menilai kasus video porno di salah satu SMP di Jakarta terjadi akibat adanya pergeseran nilai-nilai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit