Sekolah Gratis di Bekasi Bakal Dihapus
Jumat, 14 Januari 2011 – 13:07 WIB
BEKASI - Warga miskin di Kota Bekasi bakal menjerit. Pasalnya, DPRD Kota Bekasi mewacanakan penghapusan dana sekolah bebas biaya (SBB) untuk seluruh sekolah di Kota Bekasi, dalam Rancangan APBD 2011. Langkah itu dilakukan agar sumber pendanaan pembangunan infrastruktur dapat diraih dari dana pendidikan tersebut. Untuk program SBB sharing itu, direncanakan anggarannya Rp 120 miliar dalam APBD 2011, dengan kalkulasi subsidi siswa miskin Rp 75 miliar. Sedangkan (sebanyak) Rp 45 miliar itu akan digunakan untuk peningkatan kualitas mutu kepala sekolah, guru, fisik sekolah, sarana dan prasarana lainnya. "Setelah kami hitung menggunakan sistem sharing, maka dana yang terpakai hanya 60 persen," ungkapnya juga.
Ketua Komisi D DPRD Kota Bekasi, Herry Koeswara mengatakan, wacana penghapusan SBB memang sedang dalam pembahasan dewan. Alasannya, anggaran yang ada akan digunakan untuk membangun sarana dan prasarana sekolah. "Karena alokasi anggaran yang ada untuk SBB, maka fasilitas sekolah akan terbengkalai," terangnya.
Namun, untuk SBB ke depan, katanya pula, akan dibuat sharing dan hanya ditujukan kepada siswa yang benar-benar miskin. Pemberian SBB itu akan dilakukan dengan selektif. Herry juga mengaku kalau program SBB ini berdampak buruk. Lantaran gratis, maka katanya, orangtua siswa cuek dengan prestasi anaknya. "Hasilnya, proses belajar-mengajar anak diabaikan," paparnya.
Baca Juga:
BEKASI - Warga miskin di Kota Bekasi bakal menjerit. Pasalnya, DPRD Kota Bekasi mewacanakan penghapusan dana sekolah bebas biaya (SBB) untuk seluruh
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS