Sekolah Hanya Diberi Softcopy Buku Kurikulum Baru
jpnn.com - PONTIANAK - Orang tua siswa resah. Aktivitas belajar sudah dilangsungkan, tahun ajaran baru telah berjalan, tetapi siswa belum memegang buku pelajaran sesuai Kurikulum 2013. Tidak hanya siswa, sekolah pun, di seluruh Kota Pontianak belum menerima buku kurikulum baru tersebut.
Sekolah hanya diberi piringan yang berisi softcopy buku mata pelajaran. Oleh sekolah data tersebut dicetak. Ternyata cetaknya pun dibatasi oleh pemerintah pusat.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pontianak Dwi Suryanto, membenarkan bahwa hingga kemarin (7/8) belum ada buku Kurikulum 2013 di Kota Pontianak. Pihaknya masih menunggu kiriman dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Informasinya pekan depan baru datang buku kurikulum baru," ucapnya, kemarin.
Dwi mengatakan, ketiadaan buku pelajaran itu tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar. Dia yakin siswa tetap dapat mengikuti mata pelajaran sesuai Kurikulum 2013 karena kementerian telah mengantisipasi hal ini.
"Sudah ada CD yang diberi kementerian dan kami telah teruskan ke sekolah-sekolah. Tetapi hanya boleh di-print 15 rangkap per jenjang, per mata pelajaran," paparnya.
Semua buku mata pelajaran tidak dicetak di daerah. Telah ada penyedia yang ditetapkan oleh Kemendikbud. Dinas pendidikan di daerah hanya sebagai penghubung antara sekolah dengan penyedia buku dengan memberikan data.
"Kami sebelumnya sudah memberi data ke kementerian jumlah sekolah dan siswa melalui internet. Selain itu kami juga datang ke Jakarta untuk memberikan data secara manual. Nanti jika buku sudah ada penyedia langsung memberinya ke sekolah, tidak lagi melalui dinas," jelas Dwi.
PONTIANAK - Orang tua siswa resah. Aktivitas belajar sudah dilangsungkan, tahun ajaran baru telah berjalan, tetapi siswa belum memegang buku pelajaran
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life