Sekolah Hanya Diberi Softcopy Buku Kurikulum Baru

Kepala SMPN 1 Kota Pontianak Yuyun Yuniarti, mengatakan hal senada dengan Fatmawati bahwa siswa belajar dengan cetak buku dari data yang diberikan Kemendikbud.
"Kami sudah perbanyak buku setiap mata pelajaran sesuai petunjuk kementerian. Jadi belajar sekarang pakai copy-an itu dulu,"Â tuturnya.
Di SMPN 1, dalam setiap mata pelajaran setiap kelompok siswa terdiri atas empat orang, menyesuaikan jumlah cetak buku yang hanya delapan rangkap dalam satu kelas. Belajar berkelompok seperti itu menurut Yuyun justru sesuai dengan Kurikulum 2013.
"Belajar berkelompok sejalan dengan pendekatan ilmiah yang ada dalam kurikulum baru,"Â ujarnya.
Yuyun menjelaskan cakupan penilaian dalam Kurikulum 2013 terdiri atas empat kompetensi. Kompetisi inti sikap spiritual (KI-1), kompetensi inti sikap sosial (KI-2), kompetensi inti pengetahuan (KI-3), dan kompetensi inti keterampilan (KI-4).
"Dalam kurikulum baru ini juga diterapkan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan hasil. Bisa penilaian diri, proses, maupun akhir. Kalau akhir bisa berupa tes, atau melalui penugasan,"Â paparnya.
Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Kota Pontianak Paryono, mengatakan bahwa belajar berkelompok dengan buku copy-an sifatnya sementara. Dalam Agustus ini juga, sesuai pernyataan Kemendikbud bahwa buku sudah berada di masing-masing sekolah.
"Nanti setelah datang buku-buku mata pelajaran itu akan dibagikan gratis kepada siswa," ucapnya.(hen)
PONTIANAK - Orang tua siswa resah. Aktivitas belajar sudah dilangsungkan, tahun ajaran baru telah berjalan, tetapi siswa belum memegang buku pelajaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental