Sekolah Ilmu Lingkungan UI Atasi Krisis Air Lewat Sistem Permanen Hujan
jpnn.com, JAKARTA - Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) menjalin kerjasama strategis dengan Unilever Indonesia dalam rangka mengatasi permasalahan kekurangan air di perkotaan.
Kerja sama itu dilakukan melalui implementasi sistem pemanenan air hujan, dan pengolahan air bekas wudu.
Ketua tim pengabdian masyarakat dari SIL UI, Dr. Hayati Sari Hasibuan, S.T., M.T, mengungkapkan dari hasil observasi oleh tim, penerapan teknologi pemanenan air hujan dapat menghemat kebutuhan air utama, dari operasional masjid hingga 8 meter kubik per bulan selama musim hujan.
"Selain itu, air yang terkumpul juga dapat disimpan sebagai cadangan untuk digunakan saat musim kemarau tiba” ujar Hayati, Rabu (26/6).
Hayati mengatakan, penghematan ini kata dia tidak hanya berdampak positif pada aspek lingkungan, tetapi juga pada efisiensi biaya operasional masjid.
Selain pemanenan air hujan, pengabdian ini juga menerapkan sistem pengolahan air bekas wudu yang inovatif.
Menurut Hayati, air bekas wudu yang biasanya terbuang, kini dapat diolah menjadi air bersih yang dapat dimanfaatkan kembali.
"Proses pengolahannya melibatkan beberapa tahap, termasuk penyaringan awal untuk menghilangkan kotoran kasar, kemudian dilanjutkan dengan proses filtrasi dan proses lain secara otomatis," jelas Hayati.
Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) menjalin kerjasama strategis dengan Unilever Indonesia dalam rangka mengatasi permasalahan kekurangan air
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- ASABRI Gandeng FHCI Perkuat Kapasitas Human Capital Lewat Teknologi
- Menkomdigi Ajak Seluruh Elemen Bangsa Promosikan Bhinneka Tunggal Ika ke Dunia
- Makin Mudah Bangun Loyalitas Pelanggan dengan OCA
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 19 November: Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia