Sekolah Jangan Kerek Nilai Siswa
Sabtu, 05 Mei 2012 – 08:02 WIB
JAKARTA - Setelah mengikuti perjalanan ujian nasional (unas) SMA dan SMP yang cukup bising dengan isu kebocoran, Senin pekan (7/5) depan giliran siswa-siswa SD menghadapi unas. Meskipun kelulusan dipasrahkan ke sekolah, pemerintah meminta diterapkan dengan jujur. Sekolah dihimbau tidak mengerek nilai siswa. Imbauan berikutnya adalah, sekolah tidak diperkenankan untuk mengerek atau mengatrol nilai rapor siswa. "Terutama juga mengatrol nilai unas," kata dia. Biasanya, sekolah beramai-ramai mengatrol nilai siswa. Tujuannya adalah, supaya seluruh anak didinya lulus unas.
Imbaun untuk menjalankan unas SD/sederajat dengan jujur ini disampaikan Plt Direktur Jenderal Pendidikan Dasar (Dirjen Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Suyanto di Jakarta kemarin (4/5). Mantan rektor UNY itu mengatakan, unas SD/sederajat ini diikuti sekitar 4 juta siswa se-Indonesia.
Baca Juga:
Suyanto mengingatkan seluruh pihak sekolah, untuk melatih dan memberikan contoh ke jujuran kepada siswanya. Dia sangat tidak ingin kasus sontek masal seperti yang terjadi di Surabaya dan Jakarta tahun lalu tidak terulang kembali tahun ini. Apalagi dua kasus sontek masal itu diduga dikomando kepala sekolah bersama jajaran guru.
Baca Juga:
JAKARTA - Setelah mengikuti perjalanan ujian nasional (unas) SMA dan SMP yang cukup bising dengan isu kebocoran, Senin pekan (7/5) depan giliran
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut