Sekolah Jangan Tarik Pungutan untuk UNBK
jpnn.com, SIDOARJO - Wali murid di sejumlah sekolah negeri di Kabupaten Sidoarjo, Jatim, mengeluhkan pungutan liar oleh komite sekolah pada DPRD.
Tidak hanya biaya bangku dan pelaksanaan UNBK, ada juga pungli untuk pembiayaan pendirian gedung sekolah negeri.
Padahal semua pendidikan negeri di Kabupaten Sidoarjo ditanggung oleh APBD.
Contohnya terjadi di SMP negeri 1 Taman, terkait pungutan di lingkungan sekolah yang dianggap wajar untuk kepentingan siswa.
Di SMP negeri 1 Taman ini, penarikan uang sebesar Rp 250 ribu dengan alasan pembiayaan pengadaan komputer guna mendukung pelaksanaan UNBK.
Menurut wali murid, Slamet Budiono, sebelumnya saat kelas 8 anaknya pernah diminta untuk membeli laptop untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.
"Karena itu saya keberatan saat ada penarikan kembali uang untuk pengadaan komputer saat masuk di kelas 9," ujar Slamet.
Keluhan tersebut langsung ditanggapi Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo.
Beberapa kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan Kabupaten Sidoarjo dipanggil untuk dilakukan hearing.
Sekolah pernah meminta siswa beli laptop di kelas 8 dan kemudian meminta pungutan pengadaan komputer untuk UNBK.
- Polisi Bongkar Kasus Pungli Dana Pendidikan di Majene
- Polres OKU Gencarkan Patroli Untuk Cegah Pungli di Jalan Lintas Sumatera
- Teman Satu Angkatan Aulia Risma Bantah Ada Pungutan Sebesar Rp 40 Juta
- Satgas Saber Pungli & ORI Apresiasi Layanan Keimigrasian Minim Aduan Pungutan Liar
- Heboh Oknum Pejabat BPKAD Banten Lakukan Pungli Rp 1,8 Miliar, Pj Gubernur Bereaksi
- DPP KNPI: Usut Tuntas Praktik Kotor di Pelabuhan Indonesia