Sekolah Luluskan Siswanya 100 Persen, Dianggap Bahaya

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Teuku Ramly Zakaria menyatakan Ujian Nasional (UN) harus terus dilaksanakan. Penyelenggaraan UN, kata dia, bertujuan untuk merumuskan standar kompetensi lulusan.
Ramly menuturkan, standar kompetensi lulusan merupakan suatu hal yang amat penting, sehingga sekolah tidak memberikan pendidikan semu kepada para lulusannya.
"Karena kalau tidak ditentukan demikian, semua sekolah meluluskan 100 persen siswanya. Ini berbahaya," kata Ramly dalam sebuah diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (5/10).
Selain itu, ia menambahkan, UN dilaksanakan untuk mendorong berbagai pihak, mulai dari siswa hingga dinas pendidikan di seluruh daerah, supaya bisa menjalankan kewajibannya dengan baik.
"Mendorong guru untuk mengajar dengaan baik. Mendorong siswa agar belajar dengan baik dan mendorong dinas pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan," kata Ramly.
Ia menuturkan, dengan menyelenggarakan UN, pemerintah ingin mendorong pendidikan bermutu di seluruh wilayah Indonesia. Sebab sekarang ini, pendidikan bermutu hanya bisa dinikmati masyarakat di kota besar.
"Pemerintah ingin mendorong dan bantu sekolah yang belum baik sehingga bisa lebih baik. Sehingga pendidikan bermutu dari Sabang sampai Merauke," kata Ramly. (gil/jpnn)
:ads="1"
JAKARTA - Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Teuku Ramly Zakaria menyatakan Ujian Nasional (UN) harus terus dilaksanakan. Penyelenggaraan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025
- Kolaborasi RSIJCP, FKUI, dan RSCM Dorong Inovasi Medis dan Pendidikan Kedokteran