Sekolah Master, Sekolah Gratis Khusus Untuk Anak Jalanan
Kelas Pun Bisa untuk Belajar, plus Tidur Malam
Senin, 26 Juli 2010 – 08:52 WIB
Rochim mengatakan, berbagai kendala diakui memang kerap ditemui selama mengelola sekolah master. Bagi dia, mudah untuk mengajak anak-anak jalanan ke sekolah. Justru yang sulit itu, katanya, menyesuaikan jam belajar siswa dengan waktu kerja mereka. "Kalau pagi masih banyak yang turun ke jalan," ujarnya.
Tidak cukup itu, pria kelahiran Tegal ini mengaku kesulitan mengelola biaya operasional sekolah. Apalagi, selama delapan tahun master berdiri, tak ada sepeser pun bantuan dari pemerintah. Untuk biaya operasional sekolah, Rochim mengandalkan dari para donatur.
Hingga kini, sekolah master itu menampung sedikitnya 700 orang. Dengan jumlah siswa sebanyak itu, kata Rochim, setiap bulan sedikitnya menghabiskan Rp 70 juta. "Donatur tetap kami hanya mampu memenuhi 10 persennya saja," terang Rochim.
Sisanya, dia berupaya untuk memenuhinya dengan meningkatkan program yang digalakkan oleh yayasan. Misalnya dengan meningkatkan pengelolaan koperasi dan pesanan sablon. "Ada saja uangnya. Di putar-putar asal halal," ujarnya.
SUDAH delapan tahun, Nurrochim membina dan mendidik para anak jalanan di sekolah "Master" yang dia dirikan. Master bukan berarti setingkat
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408