Sekolah Master, Sekolah Gratis Khusus Untuk Anak Jalanan
Kelas Pun Bisa untuk Belajar, plus Tidur Malam
Senin, 26 Juli 2010 – 08:52 WIB
Sekretaris pengelola sekolah Toni Zulhendra menambahkan, gali lubang tutup lubang sudah sangat biasa dalam mengelola keuangan sekolah. Terutama saat awal bulan. Dimana pihak sekolah wajib membayar tagihan listrik dan air. "Memang rezeki itu ada saja, tapi kalau lagi seret ya seret sekali," tegas.
Toni menceritakan, dua tahun silam tagihan listrik sempat nunggak hingga tujuh bulan. "Kami sudah diancam akan diputus jaringan," curhatnya. Pihak yayasan mengajukan permohonan perpanjangan waktu pelunasan. "Alhamdulilah lunas, enggak jadi diputus," tambahnya.
Tiap bulan pula, kata Toni, yayasan harus belanja membeli spidol dan alat tulis lain untuk mendukung proses pembelajaran. "Kalau tidak ada dana ya tidak belanja dulu, ditahan sampai nanti ada bantuan lagi," ucap pria asal Padang, Sumatera Barat itu.
Beruntung, semua guru yang mengajar di sekolah master itu tak ada yang dibayar. Hingga saat ini, sekolah tersebut punya 41 guru tetap. Kebanyakan (sekitar 70 persen) adalah lulusan SMA. Sedangkan, guru bantu jumlahnya lebih banyak, hingga mencapai 200 orang. Tapi, mereka ini mengajar pada saat-saat tertentu, tergantung kesediaannya.
SUDAH delapan tahun, Nurrochim membina dan mendidik para anak jalanan di sekolah "Master" yang dia dirikan. Master bukan berarti setingkat
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408