Sekolah Mosintuwu Rajut Perdamaian di Poso

Ketika konflik Poso meletus, Martince Baleona melarikan diri ke hutan bersama dua anaknya. Tapi suatu hari, segerombolan orang bersenjata mencegat mereka.
Mereka menanyakan apa agama Martince. Pertanyaan itu membuatnya menggigil. Jika salah menjawab, nyawa bisa melayang.
"Saat itu, satu-satunya harapanku yaitu agar anak-anakku selamat," ujar Martince (48) kepada ABC.
"Jika saya menjawab saya Kristen, mungkin saya dibunuh. Jika saya mengaku Muslim, mungkin saya juga akan dibunuh. Jadi, kami diam saja," katanya.
Peristiwa itu dialami Martince tahun 2000, dua tahun setelah pecah konflik agama di Poso.
Warga Kristen, Muslim, dan Hindu yang hidup damai puluhan tahun saling membunuh satu sama lain.
Ada pembantaian di asrama sekolah Islam yang menewaskan 165 orang. Seluruh desa terbakar.
Seperti warga lainnya, Martince turut melarikan diri ke hutan, untuk menghindar dari tindakan balasan.
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus