Sekolah Mosintuwu Rajut Perdamaian di Poso
Ketika konflik Poso meletus, Martince Baleona melarikan diri ke hutan bersama dua anaknya. Tapi suatu hari, segerombolan orang bersenjata mencegat mereka.
Mereka menanyakan apa agama Martince. Pertanyaan itu membuatnya menggigil. Jika salah menjawab, nyawa bisa melayang.
"Saat itu, satu-satunya harapanku yaitu agar anak-anakku selamat," ujar Martince (48) kepada ABC.
"Jika saya menjawab saya Kristen, mungkin saya dibunuh. Jika saya mengaku Muslim, mungkin saya juga akan dibunuh. Jadi, kami diam saja," katanya.
Peristiwa itu dialami Martince tahun 2000, dua tahun setelah pecah konflik agama di Poso.
Warga Kristen, Muslim, dan Hindu yang hidup damai puluhan tahun saling membunuh satu sama lain.
Ada pembantaian di asrama sekolah Islam yang menewaskan 165 orang. Seluruh desa terbakar.
Seperti warga lainnya, Martince turut melarikan diri ke hutan, untuk menghindar dari tindakan balasan.
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki