Sekolah Mosintuwu Rajut Perdamaian di Poso
"Di sekolah ini, saya hanya meminta mereka untuk bertanya. Untuk terus mencari tahu," katanya.
Meski sekolah ini menanamkan bibit pemaafan, namun perdamaian di Poso sebenarnya rapuh.
"Orang luar selalu berpikir satu-satunya masalah kami adalah terorisme, atau membayangkan Muslim dan Kristen di sini saling membunuh," kata Lian.
Padahal, menurut dia, masalah sebenarnya adalah sumber daya alam.
"Mereka perlu mengkhawatirkan bagaimana tanah kami diambil alih oleh perusahaan, dan agama dimanipulasi agar kami saling bertengkar," katanya.
Photo: Sekolah perempuan Mosintuwu di tepi Danau Poso. (ABC: Nicole Curby)
Pegunungan di Poso dikenal kaya akan bahan tambang seperti emas, nikel, dan gas.
Menurut sejarawan setempat, Asyer Tandapai, konflik Poso memang dipicu persaingan politik, tapi kemudian diperparah oleh kepentingan ekonomi.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata