Sekolah Mosintuwu Rajut Perdamaian di Poso

"Konflik dipertahankan untuk menjadikan masyarakat pindah dari area pertambangan," katanya.
Lian sendiri menilai selalu ada risiko konflik terulang kembali.
Seperti banyak orang Poso, dia hidup di tepi Danau Poso yang luas dengan ikan-ikan endemik serta mendukung penghidupan penduduk.
Namun pembangunan pembangkit listrik tenaga air mengancam hal itu.
Perusahaan PT Poso Energy menyatakan pasokan listrik dari perusahaan negara tidak pernah terpenuhi karena kurangnya infrastruktur.
Proyek PLTA ini, menurut mereka, akan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Sejumlah warga menentang rencana tersebut, tapi mereka menghadapi tantangan serius: PT Poso Energy dimiliki keluarga Wakil Presiden RI.
"Pertarungan nyata bagi kami sekarang, demi perdamaian dan keadilan, adalah bagaimana kami memiliki hak atas tanah, air, dan hak asasi manusia," kata Lian.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya