Sekolah Mosintuwu Rajut Perdamaian di Poso
"Konflik dipertahankan untuk menjadikan masyarakat pindah dari area pertambangan," katanya.
Lian sendiri menilai selalu ada risiko konflik terulang kembali.
Seperti banyak orang Poso, dia hidup di tepi Danau Poso yang luas dengan ikan-ikan endemik serta mendukung penghidupan penduduk.
Namun pembangunan pembangkit listrik tenaga air mengancam hal itu.
Perusahaan PT Poso Energy menyatakan pasokan listrik dari perusahaan negara tidak pernah terpenuhi karena kurangnya infrastruktur.
Proyek PLTA ini, menurut mereka, akan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Sejumlah warga menentang rencana tersebut, tapi mereka menghadapi tantangan serius: PT Poso Energy dimiliki keluarga Wakil Presiden RI.
"Pertarungan nyata bagi kami sekarang, demi perdamaian dan keadilan, adalah bagaimana kami memiliki hak atas tanah, air, dan hak asasi manusia," kata Lian.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata