Sekolah Muhammadiyah Gelar Ujian Agama Sendiri
Sabtu, 17 Maret 2012 – 16:38 WIB

Sekolah Muhammadiyah Gelar Ujian Agama Sendiri
MALANG- Ujian agama Islam berstandar nasional untuk jenjang SD hingga SMA di Kota Malang tidak akan diikuti oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah. Sebab secara resmi ketidakikutsertaan sekolah Muhammadiyah pada ujian nasional Agama sudah disampaikan PP Muhammadiyah ke Kementrian Agama maupun Kementrian Pendidikan Nasional. Rakernas Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah juga sudah memutuskan untuk tidak ikut dalam UASBN Agama ini.
“Kami sudah mengirimkan surat kepada Dinas Pendidikan Kota Malang mengenai keputusan PP Muhammadiyah ini,” ungkap Pimpinan Majelis Pendidikan dasar Muhammadiyah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang, Drs Sis Sugiono MS kepada Malang Post (Grup JPNN).
Sis yang ditemui saat berkunjung ke SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang kemarin menjelaskan sekolah-sekolah Muhammadiyah akan melakukan ujian sendiri dan tidak ikut UASBN yang digelar Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan Nasional. Sebab, Muhammadiyah memiliki kurikulum tersendiri untuk pendidikan agama Islam.
“Kami tidak menolak UASBN, hanya saja kita memiliki kurikulum tersendiri,” terangnya.
Baca Juga:
Alasan Muhammadiyah tidak ikut UASBN Agama, karena pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam dari pemerintah dan Muhammadiyah berbeda. Muhammadiyah memberikan materi pendidikan agama Islam sebanyak 7 jam pelajaran dalam seminggu. Sementara materi dari pemerintah kurang dari itu.
MALANG- Ujian agama Islam berstandar nasional untuk jenjang SD hingga SMA di Kota Malang tidak akan diikuti oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah. Sebab
BERITA TERKAIT
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental