Sekolah Ngutang, Guru jadi Sales
Sabtu, 11 Mei 2013 – 13:56 WIB

Sekolah Ngutang, Guru jadi Sales
BOGOR - Bantuan operasional sekolah (BOS) madrasah yang tak kunjung cair membuat proses belajar mengajar (KBM) terganggu. Pihak sekolah harus mencari pinjaman alias ngutang untuk menutupi kebutuhan sekolah selain para guru yang belum gajian selama lima bulan. Sementara ini, sekolahnya terpaksa meminjam uang ke pihak ketiga agar aktivitas belajar mengajar tetap berlangsung.
Kepala MTs Yasiba, Siti Halimah, mengakui keterlambatan pencairan dana BOS berakibat pada pemenuhan peralatan belajar mengajar tidak optimal. Sekolah tidak memiliki dana cadangan yang dapat menutupi kekurangan kebutuhan sekolah. Selain untuk membeli alat perlengkapan sekolah, dana bantuan itu digunakan untuk membiayai proses penunjang pembelajaran. Saat ini sekolah terdapat 820 siswa dan 28 orang staf pengajar honorer.
“Bila kondisi keterlambatan ini dibiarkan terlalu lama, maka sekolah akan terus menjerit," ujarnya.
Baca Juga:
BOGOR - Bantuan operasional sekolah (BOS) madrasah yang tak kunjung cair membuat proses belajar mengajar (KBM) terganggu. Pihak sekolah harus mencari
BERITA TERKAIT
- Guru Honorer Dapat Bantuan Rp 500 Ribu per Bulan, Tendik Piye?
- Soroti Kebijakan Pendidikan, Mercy Minta Tak Ada PHP di Daerah 3T
- Pemerintah Maju Mundur soal Jadwal Libur Sekolah, Guru se-Indonesia Pusing 7 Keliling
- Waka MPR Minta Pemda Dukung Aturan SPMB 2025 demi Permudah Akses Belajar bagi Anak
- Info Anyar Kemendikdasmen soal Jadwal SPMB 2025, 4 Jalur Utama, Wali Murid Bersiap
- Mendikdasmen: Penerimaan Murid Baru Tahun Ini Pakai SPMB, Banyak Hal Baru