Sekolah Pakai Sendal Jepit, Cari Uang Jual Tuak

Sekolah Pakai Sendal Jepit, Cari Uang Jual Tuak
Rumah Labora di Kampung Kebun Sayur Dusun 12 Desa Sei Bamban, Sergei, Sumut. Foto: Sumut Pos/JPNN
Memasuki masa SMA, Labora sudah jarang lagi bergaul. Terkadang pada hari Minggu ketika pulang dari gereja di Kampung Kebun Sayur Desa Sei Bamban, mereka bercengkerama seperti layaknya teman biasa. “Pacar Labora ketika itu, saya tidak mengetahuinya,” akunya.

Saat duduk dibangku SMA kira-kira kelas 2, Labora ditinggal oleh bapaknya yang meninggal dunia. Setelah kepergian bapaknya Labora dibantu dengan adik-adiknya kemudian bekerja lebih giat di ladang untuk membantu ibunya dalam membantu mencari nafkah. “Labora membantu kakaknya berjualan lapo tuak di depan rumah orangtuanya,” kata Mak Nando.

Singkat cerita ketika menamatkan bangku SMA pada 1981, Labora alias Ucok langsung dibawa oleh tulangnya menuju Sorong Papua. Tepatnya tahun 1983, Labora Sitorus mengikuti seleksi masuk polisi di Papua. “Sejak itu, kami jarang mendengar kabar si Labora,” kata Mak Nando.

Selang setahun kemudian, ibu Labora meninggal dunia dan dimakamkan di kampung Kebun Sayur Desa Sei Bamban. Semenjak kedua orangtuanya meninggal, keberadaan Labora makin tak jelas. Tetapi selang beberapa tahun ini, tepatnya tiga tahun belakangan ini setelah dibangunya rumah mewah yang dibangunnya, Labora baru sering pulang kampung pada tahun baru.

MENDADAK Indonesia heboh dengan Aiptu Labora Sitorus. Bintara di Polda Papua itu memiliki transaksi di rekeningnya sebanyak Rp1,5 triliun. Nah, seperti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News