Sekolah Perbatasan Sedot Rp. 25 M

Sekolah Perbatasan Sedot Rp. 25 M
Sekolah Perbatasan Sedot Rp. 25 M
JAKARTA-Menjawab persoalan pendidikan di daerah perbatasan, dikatakan Anggota DPR RI asal Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Yasin Kara saat ini telah disetujui agar dibangun boarding school (sekolah berasrama) SMK khususnya di Kalimantan Timur. Rencananya ada 5 unit akan dibangun dengan nilai anggaran sebesar Rp25,6 miliar.

Pengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di perbatasan, kata dia, akan dibangun asrama dan modernisasi peralatan praktek. "Dana yang diusulkan Rp 5 miliar rupiah per sekolah," kata Yasin. SMK perbatasan itu ada di Kabupaten Nunukan, Entikong, Sambas, Sintang, dan Bengkayang. Seluruhnya ada di Kalimantan. "Selain untuk mengembangkan pendidikan, SMK juga akan berfungsi menjaga perbatasan," tambah anggota dewan dari fraksi PAN ini.

Anak-anak para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di Malaysia diharapkan mau bersekolah di sekolah kejuruan perbatasan. Tiap sekolah kejuruan, Yasin menjelaskan, akan mengembangkan keahlian yang diperlukan oleh daerah masing-masing, contohnya SMK Pertanian untuk Kabupaten Nunukan.Dengan adanya sarana tersebut maka siswa SMK dari anak-anak baik yang ada di perbatasan maupun anak TKI di Malaysia akan dapat melanjutkan pendidikan. Untuk kebutuhan guru, lanjutnya akan diatasi melalui kerja sama Perguruan Tinggi dengan mengirimkan mahasiswa keguruan tingkat akhir atau yang baru lulus ke sekolah yang membutuhkan.

Mahasiswa, meski belum berpengalaman, dipilih karena kemampuan akademik yang memadai. Untuk tahun 2007 lalu, tercatat ada 100 orang mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta. Pada 2008 jumlahnya naik menjadi 600 orang.Dan tahun 2009 mendatang, jumlah mahasiswa yang praktik mengajar di sekolah kejuruan akan mencapai 3000 orang yang berasal dari beberapa universitas seperti Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Solo, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Gajayana. Tiap mahasiswa mendapatkan uang transportasi, biaya hidup, dan uang saku untuk masa mengajar 5-6 bulan. Saat ini baru ada 164 ribu guru di sekolah kejuruan. (rie/JPNN)

JAKARTA-Menjawab persoalan pendidikan di daerah perbatasan, dikatakan Anggota DPR RI asal Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Yasin Kara saat ini


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News