Sekolah Pinggiran Kurang Peminat
Minggu, 27 Juni 2010 – 18:55 WIB
KEDIRI- Tidak semua sekolah peserta program penerimaan siswa baru (PSB) reguler SMA negeri di Kota Kediri diminati. Pasalnya hingga hari ketiga pendaftaran masih ada yang pagunya belum terpenuhi. Seperti di SMAN 6 Kediri. Sekolah ini terancam kekurangan murid. Hingga kemarin, jumlah lulusan SMP yang mendaftar hanya 161 siswa. Padahal, pagu sekolah yang ada di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota tersebut sebanyak 320 siswa. Sehingga kekurangan 159 siswa. Di antara faktor yang memengaruhi, menurut Halimi, karena lokasi SMAN 6 yang kurang strategis. Sekolah ini terletak di pinggiran kota. Jauhnya lokasi belajar inilah yang dinilai Halimi menyebabkan calon siswa baru enggan mendaftar.
"Kondisi ini (kekurangan pendaftar PSB, red) terjadi hampir setiap tahun," aku Kepala SMAN 6 Halimi Mahfudz saat dihubungi lewat ponselnya kemarin.
Baca Juga:
Sehingga para calon siswa baru menjatuhkan pilihan pertama di SMAN yang lokasinya di perkotaan, seperti SMAN 7 dan 3 Kediri. "Kalau mau sekolah di SMAN 6 harus mempunyai kendaraan karena lokasinya di pelosok," ujarnya.
Baca Juga:
Meski demikian, mantan guru SMAN 1 Kediri ini mengaku tidak terlalu khawatir. Pasalnya dalam PSB reguler SMA negeri di Kota Kediri, calon siswa baru diizinkan memilih lebih dari satu sekolah. Sehingga, jika mereka tidak diterima di SMAN favorit dan memilih SMAN 6, para siswa tersebut akan masuk SMAN 6. "Kami menunggu saja turunan dari SMAN-SMAN favorit," ungkapnya.
KEDIRI- Tidak semua sekolah peserta program penerimaan siswa baru (PSB) reguler SMA negeri di Kota Kediri diminati. Pasalnya hingga hari ketiga pendaftaran
BERITA TERKAIT
- Gandeng ITB, IDSurvey Kembangkan Green Leadership di Kalangan Mahasiswa
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu
- Guru Agama Bingung, Kemenag & Kemendikdasmen Lepas Tangan soal Tunjangan Sertifikasi