Sekolah RSBI Harus Subsidi Siswa Miskin
Senin, 31 Mei 2010 – 17:45 WIB
Ditanya apakah ini berarti ada intervensi dari pihak Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Suyanto langsung membenarkan. "Intervensi itu harus. Yakni, intervensi dari sisi kualitas guru, syarat guru 10 persen S2 untuk SD, 20 persen S2 untuk SMP, 30 persen S2 untuk SMA/SMK," sebutnya.
Baca Juga:
Lebih jauh Suyanto menerangkan, perbedaan biaya antara sekolah RSBI dengan biaya sekolah lain tentunya disebabkan karena fasilitas belajar di RSBI termasuk paling lengkap. Mulai dari adanya fasilitas teknologi informasi, kurikulum yang berstandarkan mutu pendidikan bertaraf internasional pada negara-negara OECD (Organization for Economic Co-operation and Develepment). Antara lain seperti Australia, Austria, Belgium, Canada, Denmark, Finland, France, Jerman, Yunani, Hungaria, Italia, Jepang, Korea, Luxembourg, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Polandia, Portugal, Spanyol, Swedia, Switzerland, Turki, Inggris, Amerika Serikat dan negara maju lainnya seperti Chile, Estonia, Israel, Russia, Slovenia, Singapore dan Hongkong, yang mutunya telah diakui secara internasional.
"Walaupun ada perbedaan biaya akan tetapi ada petunjuk teknis bahwa sekolah tidak boleh memungut biaya terlalu besar dari orang tua murid bahkan kepada orang tua yang mampu sekalipun," tegasnya. (cha/jpnn)
JAKARTA -- Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan mendesak pengelola sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Institut Teknologi Del Menggunakan AI untuk Deteksi Kecurangan Saat Ujian
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI